TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bukan wacana lagi, mulai tahun ini Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mulai mengimplementasikan rumah sakit tanpa dinding.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dr. Yulianto Prabowo M.Kes menuturkan, rumah sakit tanpa dinding berati dalam upaya mencegah penyakit di masyarakat baik menular maupun tidak menular dilakukan tanpa sekat.

Rumah sakit tanpa dinding ini, harus ada tindakan dari tenaga ahli dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.

Tidak hanya memberikan layanan pengobatan saja, namun juga promotif maupun preventif.

"Rumah sakit tanpa dinding ini harus didekati dari hulu sampai ke hilir, sehingga tujuan menurunkan angka kesakitan maupun kematian dapat terealisasi," jelasnya, Senin (27/5/2019).

Lebih lanjut, Yulianto menjelaskan, ada 8 Prioritas yang menjadi penanganan Dinkes Jateng untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian di Jawa Tengah ini.

Hal itu seiring dengan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Delapan prioritas tersebut meliputi: menurunkan angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi, balita stunting kurang dari 20%,

eliminasi HIV/Aids, eliminasi TBC, eliminasi malaria, menurunkan prevalensi hipertensi, DM, kanker, obesitas dan gangguan jiwa, serta stop BABS (akses jamban 100%).

"Target Jateng 5 tahun ke depan yakni rumah sakit tanpa dinding. Tujuan rumah sakit tanpa dinding adalah menyukseskan 8 prioritas ini," ujarnya.