Abu Nawas Menolak Menjadi Hakim dan Berlagak Gila, Ini Alasannya
Sultan Harun Al Rasyid memerintahkan Abu Nawas menguburkan jenazah ayahnya sesuai adat keluarga Syeikh Maulana.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM - Berikut ini alasan Abu Nawas berpura-pura gila agar tidak diangkat menjadi hakim oleh Sultan Harun Al Rasyid.
Abu Nawas bernama asli Abu Ali Al Hasan bin Hani Al Hakimi.
Ia seorang pujangga Arab yang dikenal sebagai sosok bijaksana dan jenaka.
Abu Nawas hidup di Baghdad pada masa kepemimpinan Raja Sultan Harun Al Rasyid.
Suatu ketika, ayahnya Syeikh Maulana seorang hakim di Baghdad meninggal dunia.
Mengetahui kabar duka itu, Sultan Harun Al Rasyid memerintahkan Abu Nawas menguburkan jenazah ayahnya sesuai adat keluarga Syeikh Maulana.
Melihat Abu Nawas mirip seperti ayahnya, Sultan berencana mengangkat Abu Nawas sebagai hakim.
Abu Nawas mengetahui keinginan Sultan.
Setelah jasad ayahnya dikuburkan, Abu Nawas pun mengambil sebatang pohon pisang.
Ia tunggangi pohon pisang tersebut, lalu berlari-lari dari kuburan hingga sampai rumahnya.
Orang-orang termasuk Sultan sontak keheraan.
Mereka pikir Abu Nawas gila karena ditinggal mati ayahnya.
Meski demikian, Sultan ingin tetap mengangat Abu Nawas sebagai hakim.
Pikir Sultan, keadaan Abu Nawas hanya karena masih dalam keadaan duka.
Sultan pun hingga mengirim utusan agar membawa Abu Nawas ke istana.