Abu Nawas Menolak Menjadi Hakim dan Berlagak Gila, Ini Alasannya
Sultan Harun Al Rasyid memerintahkan Abu Nawas menguburkan jenazah ayahnya sesuai adat keluarga Syeikh Maulana.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
Namun Abu Nawas menolak ajakan si utusan.
Ia meminta si utusan kembali.
Hingga tiba saat Sultan mengumpulkan menterinya untuk rapat.
Sultan tetap mengusulkan agar Abu Nawas diangkat menjadi hakim.
Para menteri menolak.
Mereka mengusulkan agar dicarikan saja orang lain.
Alasannya sebab Abu Nawas sudah menjadi gila.
Sultan ragu, ia pun ingin agar tunggu selama 20 hari.
"Baiklah, kita tunggu dahulu sampai 20 hari. Ayahnya kan baru saja meninggal. Jika tidak sembuh-sembuh juga, bolehlah mencari orang lain," kata Sultan.
Namun satu bulan berlalu, Abu Nawas tetap berpura-pura gila.
Mengetahui hal itu, Sultan pun akhirnya mengangkat orang lain sebagai hakim.
Putra Seorang Hakim
Abu Nawas merupakan putra dari seorang hakim, tapi mengapa ia tidak mau menjadi hakim.
Berikut ini kisah percakapan Abu Nawas dan ayahnya Syeikh Maulana.
Pada suatu waktu, ketika ayahnya sakit parah dan hendak meninggal dunia.