Pameran Foto Cerita Wanayasa Ingatkan Memori Pulau Buru

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pameran foto mengenai ingatan Pulau Buru dipajang di Kompas Corner, Gedung Thomas Aquinas, Kampus Unika Soegijapranata Semarang, Kamis (20/6/2019).

Koordinator acara, Albertus Arga mengatakan, foto tersebut merupakan karya mantan tahanan politik (tapol), Eko Sutikno alias Babe, yang merekam berbagai kehidupan di Pulau Buru pada waktu itu.

"Karya foto Babe tersebut merupakan gambaran kehidupan Pulau Buru tahun 1973. Ketika itu Indonesia sempat mendapat tekanan internasional, sehingga keadaan Pulau Buru sedikit longgar, dan Babe berhasil menyelinapkan sebuah kamera," terangnya.

Adapun Wanayasa, lanjutnya, merupakan nama unit tempat Babe ditahan, yaitu unit 3. Arga menyebut, Babe berada satu unit dengan penulis terkenal Pramoedya Ananta Toer dan tokoh lainnya.

Seperti diketahui Babe dipindahkan ke Pulau Buru sejak 1969-1979. Kemudian Babe, lanjut Arga, merupakan salah satu orang kepercayaan Pram yang menyelundupkan berbagai karya Pram saat dalam tahanan.

"Dalam acara yang terselenggara dua hari ini (19-20), hari ini memang lebih spesifik, yaitu mengenang Babe. Di hari kedua ini juga terdapat diskusi film berjudul Babe," terang mahasiswa jurusan Ilmu Sejarah Undip tersebut.

Arga berharap, dalam acara tersebut bisa menyambung memori Pulau Buru sampai ke lintas generasi.

Seperti diketahui tapol pada waktu itu ditahan oleh pemerintah diduga sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Sedangkan banyak tapol yang mengaku bukan anggota PKI tapi masih direnggut hak hidupnya dengan dipenjara, salah satunya penjara di Pulau Buru, seperti halnya Babe.

Arga mengaku mendapatkan foto tersebut dari ahli waris Babe secara langsung. Arga menyebut karya tersebut merupakan karya yang penting.

Ratusan peserta ramaikan acara tersebut. Turut hadir anak Babe dan cucu Pram dalam acara tersebut. (Tribunjateng/Moch Saifudin)