Polda Jateng Torehkan Tiga Rekor MURI dalam Millenial Road Safety Festival
Polda Jateng menorehkan tiga Rekor MURI dalam perhelatan Millenial Road Safety Festival Lapangan Pancasila Simpanglima Kota Semarang.
Penulis: Jamal A. Nashr | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Polda Jateng menorehkan tiga Rekor MURI dalam perhelatan Millenial Road Safety Festival.
Pengharagaan MURI diserahkan dalam kampanye keselamatan lalu lintas di Lapangan Pancasila Simpanglima Kota Semarang, Minggu (23/6/2019).
Tiga rekor yang dipecahkan yaitu pembentangan bendera merah putih terbesar panjang 154 meter dan lebar 95 meter.
Lalu sajian jamu dengan jamu gendong terbanyak yaitu 1.057 penjual jamu, serta sajian lumpia terbanyak dengan jumlah 7.000 lumpia yang disajikan dalam 28 tampah.
"Pada hari ini, kami mewakili Jaya Suprana, mewakili Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), telah menyaksikan tiga kegiatan rekor sekaligus," ucap Manajer MURI, Ariani Siregar saat menyerahkan penghargaan.
Penghargaan rekor pembentangan bendera terbesar diserahkan kepada Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, rekor sajian jamu dengan jamu gendong terbanyak kepada Wakapolda Jateng Brigjen Pol Ahmad Luthfi, dan sajian lumpia terbanyak kepada Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Rudy Antariksa.
Pembentangan bendera terbesar sebelumnya telah dilakukan dan diukur di Markas Lanumad Ahmad Yani Semarang, Sabtu (22/6/2019).
Sementara sajian jamu dan lumpia dilaksanakan Minggu (23/6/2019).
Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menyebutkan, dibentangkannya bendera terbesar karena Jawa Tengah merupakan benteng Pancasila.
Sebagai pesan simbolik, dibentangkan bendera terbesar dalam kegiatan tersebut.
"Kenapa bendera terbesar, karena kita deklarasikan Jawa Tengah adalan benteng Pancasila, benteng ketahanan nasional," sebut Rycko di sela acara.
Ia menyebutkan, Millennial Road Safety Festival sebelumnya telah dilaksanakan di tingkat kota dan kabupaten di Jawa Tengah.
Sementara hari ini merupakan pelaksanaan untuk tingkat provinsi seiring dengan berakhirnya pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia.
"Milenial sebagai pelopor keselamatan berlalu lintas. Yang kedua, kita ingin menggelorakan milenial yang cinta damai, sebagai pelopor persatuan dan kesatuan Republik Indonesia dalam kebinekaan," tuturnya.