Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ketika Wisatawan Berburu Embun Es di Dieng, Suryanto Bocorkan Waktu Tepatnya

Fenomena embun es yang kerap muncul dalam sepekan terakhir ini tengah hits sehingga menarik para wisatawan sebagai contoh Senin (24/6/2019).

Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI
Wisatawan memadati kompleks Candi Arjuna di dataran tinggi Dieng, Senin (24/6/2019). 

TRIBUNJATENG COM, BANJARNEGARA - Senin (24/6/2019) pukul 08.00, loket Candi Arjuna Dieng dibuka.

Ratusan wisatawan pun terlihat memadati kompleks cagar budaya warisan kerajaan Hindu itu.

Petugas loket yang baru memulai kerja akhirnya disibukkan dengan pelayanan tiket masuk pengunjung.

Hari ini memang bertepatan libur kenaikan kelas.

Sebagian masyarakat memanfaatkannya untuk mengunjungi tempat wisata, tak kecuali Dieng.

Karenanya wajar, objek wisata ini lebih ramai dari hari normal.

Tetapi bukan momentum ini saja yang membuat objek wisata ini ramai diserbu wisatawan.

Fenomena embun es yang kerap muncul dalam sepekan terakhir ini tengah hits sehingga menarik para wisatawan.

Momentum libur bersamaan kemunculan embun es membuat Dieng kian memikat.

Sementara embun es sering diberitakan munculnya di lapangan seputaran candi Dieng.

Tak ayal, warisan budaya ini jadi jujugan utama wisatawan yang ingin menyaksikan pemandangan 'salju' ala dataran tinggi Dieng.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara Dwi Suryanto mengakui, fenomena embun es melahirkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Dieng.

Ini tentu saja memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Dieng.

Masyarakat yang mengunjungi Dieng dengan niat menyaksikan embun es, diharapkan terdorong pula mengunjungi berbagai objek wisata menari di Dieng.

"Karena salju di Indonesia jarang terjadi di mana-mana. Jadi ini cukup meningkatkan kunjungan wisata," katanya.

Daya tarik embun es bagi wisatawan ini tentu bukan isapan jempol.

Nyatanya, menurut Kepala UPT Dieng Kabupaten Banjarnegara Aryadi Darwanto, akhir pekan ini, terjadi lonjakan wisatawan di objek wisata vital Dieng, Candi Arjuna, dan Kawah Sikidang.

Dari data yang dihimpun pihaknya, dalam dua hari, Candi Arjuna dan Kawah Sikidang dikunjungi 17.500 wisatawan.

Selama dua hari berturut-turut, kebetulan, kawasan Candi Arjuna Dieng memang tengah diselimuti es.

Embun es pun berlanjut turun hari ini, Senin (24/6/2019) dengan suhu minus 9 derajat Celcius.

"Iya (meningkat), seperti Lebaran," katanya.

Kapan embun es muncul memang sulit diprediksi.

Belun tentu wisatawan yang menginap di Dieng malam hari, menjumpai fenomena langka itu keesokan harinya.

Hanya saja, di musim kering ini, fenomena embun es berpotensi lebih besar terjadi.

Menurut Dwi Suryanto, kemunculan embun es sebenarnya mulai terjadi sejak pukul 22.00 atau tengah malam.

Tetapi fenomena itu akan terlihat jelas ketika hari mulai terang, atau pagi hari.

Saat itu, embun es tampak menyelimuti dedaaunan atau rerumputan hijau hingga memutih layaknya salju.

Sayang, wisatawan tak bisa berlama-lama menikmati panorama indah itu.

Embun es lambat laun akan mencair atau hilang karena pancaran sinar matahari sekitar pukul 06.30.

Karenanya, untuk bisa menyaksikan pemandangan langka ini, wisatawan umumnya memilih menginap di homestay di Dieng.

Saat embun es dipastikan muncul, ditandai hawa dingin malam hari, mereka berbondong-bondong menuju komplek Candi Arjuna saat pagi buta.

Komplek Candi Arjuna menjadi tempat yang paling sering diselimuti embun es dibanding kawasan dataran tinggi Dieng di sekitarnya.

Datarannya yang relatif rata dengan hamparan rerumputan luas menjadi spot andalan untuk menyaksikan fenomena embun es.

"Sambil melihat pemandangan lain di Dieng, bisa lihat embun es," katanya. (Khoirul Muzakki)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved