Harga Tiket Pesawat Mahal, Jumlah Penumpang Pesawat di Jateng Turun Signifikan

Naiknya harga tiket pesawat mempengaruhi jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jateng pada Mei 2019.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/ M Nur Huda
Ilustrasi / Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Desta Leila Kartika.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Naiknya harga tiket pesawat mempengaruhi jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jateng pada Mei 2019.

Terjadi penurunan sebanyak 155.141 orang, atau turun 25,42 persen dibanding April 2019 yang tercatat 208.026 orang.

Tidak hanya keberangkatan saja, hal tersebut juga berpengaruh terhadap jumlah kedatangan (debarkasi) penumpang angkutan udara komersial ke Jateng pada Mei 2019.

Sesuai data yang dirilis oleh BPS, secara keseluruhan jumlah kedatangan penumpang angkutan udara komersial ke Jateng berjumlah 202.266 orang turun 5,94% dibanding bulan sebelumnya sebanyak 215.028 orang.

Sedangkan jumlah penumpang penerbangan domestik yang datang ke Jateng pada Mei 2019 sebanyak 189.129 orang, turun 6,31% dibandingkan April sebanyak 201.874 orang.

"Penurunan tersebut disebabkan dua hal yaitu tarif yang belum turun dan perjalanan berkurang karena bulan puasa termasuk menunda untuk hari raya," jelas Kepala BPS Provinsi Jateng, Sentot Bangun Widoyono, pada Tribunjateng.com, Senin (1/7/2019).

Dijelaskan, jumlah keberangkatan penumpang penerbangan domestik pada Mei 2019 sebanyak 145.942 orang, turun 24,73% dibandingkan April sebanyak 193.881 orang.

Sementara jumlah keberangkatan penumpang penerbangan internasional melalui bandara Ahmad Yani dan Adi Sumarmo sebanyak 9.199 orang, mengalami penurunan sebesar 34,97% dibanding bulan April tercatat sebanyak 14.145 orang.

"Perjalanan dengan pesawat lebih banyak di bulan Juni menjelang lebaran, karena libur panjang terpengaruh juga oleh upacara hari lahir Pancasila pada 1 Juni. Jadi efektif perjalanan mulai 1 Juni setelah upacara," paparnya.

Menanggapi penurunan jumlah penumpang angkutan udara, Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno menjelaskan, menurunnya jumlah keberangkatan (embarkasi) dan kedatangan (debarkasi) penumpang angkutan udara Jawa Tengah masih dipengaruhi oleh tarif pesawat yang tinggi.

Sehingga masyarakat beralih menggunakan transportasi lain.

"Meski demikan, masih ada sebagian masyarakat yang tetap menggunakan pesawat terbang karena 54% pengguna pesawat terbang untuk perjalanan dinas dan bisnis. Dengan prosentase perjalanan dinas 42% dan bisnis 12%. Sedangkan perjalanan pariwisata 10% dan keluarga 30%," ujarnya.

Sementara itu, mengacu data BPS, jumlah kedatangan (debarkasi) penumpang angkutan laut pada bulan Mei 2019 mengalami kenaikan 21,72% dibanding bulan sebelumnya.

"Hal tersebut juga masih dipengaruhi tingginya tarif tiket pesawat, contohnya yang dulu dari Semarang naik pesawat bisa Rp 300 ribu - Rp 500 ribu naik Lion Air sekarang sudah tidak bisa. Maka dari itu sebagian masyarakat beralih menggunakan angkutan laut," ungkap Djoko. (dta)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved