Anjing yang Dijamin Masuk Surga, Kisah Qithmir Penjaga Para Ashabul Kahfi
Berikut ini kisah dalam Islam tentang anjing para Ashabul Kahfi yang dijamin masuk surga.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Berikut ini kisah dalam Islam tentang anjing para Ashabul Kahfi yang dijamin masuk surga.
Sebagian besar umat Islam, tentu sudah mengetahui kisah tujuh pemuda Ashabul Kahfi yang tertidur di dalam gua beratus-ratus tahun.
Bahkan Allah SWT mengabadikan kisah Ashabul Kahfi dalam Al Quran Surat Al Kahfi ayat 9 sampai 26.
Seekor anjing bernama Qithmir, dikisahkan menemani tujuh pemuda Ashabul Kahfi bersembunyi di dalam gua.
Tujuh pemuda itu bernama Maxalmena, Martinus, Kastunus, Bairunus, Danimus, Yathbunus, dan Tamlikha.
Mereka melarikan diri dari seorang raja bernama Diqyanius, yang dikenal sangat zalim.
Qithmir disebutkan dalam ayat 22 Al Quran Surat Al Kahfi.
“Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing nya," sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya."
Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit." Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka.” (QS. Al Kahfi: 22)
Berikut ringkasan kisah Ashabul Kahfi dan Qithmir yang dikutip dalam Kitab Qishashul Anbiya karya Ibnu Katsir:
Suatu ketika datang sejumlah pendeta Yahudi menemui Khalifah Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib.
Para pendeta itu meminta Umar dan Ali menjelaskan tentang sejumlah orang yang pada zaman dahulu sudah mati selama 309 tahun, kemudian dihidupkan kembali oleh Allah.
“Bagaimana hikayat tentang mereka itu?” ucap seorang pendeta.
Ali bin Abi Thalib pun mulai bercerita, Nabi Muhammad SAW mengisahkan kisah itu terjadi di negeri Romawi.