Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Misteri 38 Pendaftar SMAN 4 Semarang Tergeser ke Wonogiri? Jumeri Menghilang, Ini Tanggapan Dinas

Sejumlah orangtua calon perserta didik warga Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik melayangkan protes ke SMAN 4 Kota Semarang, Jumat (5/7).

TRIBUN JATENG/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS
38 calon peserta didik jalus zonasi PPDB online yang ada di Kelurahan Gedawang Kota Semarang justru diterima di SMA yang ada di Wonogiri 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Sejumlah orangtua calon perserta didik warga Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik melayangkan protes ke SMAN 4 Kota Semarang, Jumat (5/7).

Para orangtua tersebut kecewa adanya kesalahan sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online. Mereka tidak terima karena anaknya harus tergeser di SMA 1 Purwantoro Kabupaten Wonogiri. Kenyataan ini sangat membingungkan, mengingat jarak dari Semarang ke SMA 1 Purwantoro Kabupaten Wonogiri menurut Google Map adalah 134 kilometer.

Data yang diterima Tribun, sistem zonasi PPDB online, menyebutkan antara Kelurahan Gedawang dengan SMA 1 Purwantoro hanya berjarak lima kilometer.

Herman satu di antara orangtua calon siswa yang beralamat di Gedawang mengatakan anaknya mendaftar dua SMA sesuai zonasi yakni SMA 4 dan SMA 9. Namun pada kenyataannya anaknya terlempar hingga SMA 1 Purwantoro di Wonogiri.

"Kelurahan dengan SMA 4 hanya berjarak 0,4 kilometer, dan menuju SMA 9 berjarak 1,4 kilometer. Kalau tidak diterima SMA 4 harusnya ke SMA 9. Namun ini diterimanya SMA I Purwantoro Kabupaten Wonogiri," katanya.

Dirinya juga heran pada sistem online PPDB, jarak kelurahannya dengan SMA 1 Purwantoro tertulis lima kilometer. Hal ini berdampak 38 calon peserta didik yang ada di Kelurahan Gedawang diterima di Kabupaten Wonogiri.

"Jadi kesimpulannya SMA Wonogiri tidak bisa kalau tidak menerima anak-anak itu. Secara aturan harus diterima, karena zonasi lima kilometer itu. Jika 38 calon siswa tidak ada yang daftar ulang, maka akan terjadi kekosongan kelas di sekolah tersebut," ujarnya.

Dirinya berkonsultasi dengan panitia PPDB yang menyarankan peluang anaknya diterima berada di luar zona dengan menggunakan jalur prestasi. Oleh sebab itu anaknya langsung dipindahkan ke SMA 11.

"Saya sudah komplain ke Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah tapi tidak ada tanggapan," jelasnya.

Ia menuding kejadian tersebut merupakan kesalahan sistem. Oleh sebab itu pihaknya meminta kejelasan bagaimana nasib anak-anak yang diterima di SMA 1 Purwantoro.

"Nasib anak-anak itu apakah mau diterima di Purwantoro apa mau dialihkan," tanyanya. Kekecewaan juga dirasakan Metasari warga Gedawang yang anaknya harus sekolah hingga SMA 1 Purwantoro Kabupaten Wonogiri. Dirinya menyesalkan kenapa tidak ada pilihan lain sekolah zonasi terdekat.

"Anak saya daftar di SMA 4 terlempar di SMA 9 tiba-tiba terlempar di SMA 1 Purwantoro," tuturnya.

Dirinya menyebut sejak awal membuka Web PPDB online SMA 1 Wonogiri ada di dalam pilihan zona. Dia meminta agar anaknya tidak memilih SMA itu.

"Tidak diklik pun akhir terlempar di situ (SMA 1 Purwantoro) pada hari kedua," jelasnya. Meta menuturkan selama ini mencarikan sekolah anaknya yang terdekat dan berkualitas. Namun hal tersebut di luar rencananya.

"Peserta didik yang diterima di SMA 4 yang berasal dari zonasi hanya puluhan dan ada juga luar zonasi. Kalau membuat sistem zonasi harus memperhatikan sarananya," tutur dia.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved