Hari Pertama Sekolah, Gedung Kelas SMPN 1 Semarang Malah Dirobohkan, Ini Kata Kepala Sekolah
Hari pertama masuk sekolah berlangsung Senin (15/7/2019). Di SMPN 1 Semarang, hari pertama masuk sekolah itu diwarnai puing-puing bangunan sekolah
Penulis: akbar hari mukti | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Hari pertama masuk sekolah berlangsung Senin (15/7/2019).
Di SMPN 1 Semarang, hari pertama masuk sekolah itu diwarnai puing-puing bangunan sekolah yang dirobohkan.
Pemandangan gedung sekolah SMPN 1 Semarang yang dirobohkan tampak jelas saat upacara bendera di sekolah pagi ini.
Pemandangan tersebut juga dilihat secara jelas oleh pada orangtua siswa baru yang mengantar anak mereka ke sekolah baru.
• Kecelakaan di Pertigaan Hanoman Semarang, Tabrakan Karambol Bikin Arus Lalu Lintas Tersendat
• Konflik Pemilik dan Pengontrak di Pekalongan, Pintu Rumah Ditutup Beton
• Pernyataan Resmi KSOP Tanjung Emas Semarang Terkait Insiden Kapal MV Soul of Luck Tabrak Crane
• Pesan Komsatun Korban Mutilasi di Banyumas ke Suami, Jika Meninggal Ingin Dimakamkan di Tempat Ini
Yusuf misalnya, ia mengaku sempat ketar-ketir melihat puing-puing bangunan tersebut.
Apalagi setelah mendengar informasi bahwa bangunan yang dirobohkan adalah ruangan kelas.
"Nanti para siswa dipindah ke mana?," ujarnya.
Nining Sulistyaningsih, Kepala SMPN 1 Semarang membenarkan gedung sekolah yang dirobohkan tersebut.
Menurut Nining bangunan yang dirobohkan ialah lokal kelas.
"Jadi itu bangunan ruang kelas yang sudah ada lama sekali," ujarnya.
Perihal perobohan, Nining menjelaskan hal tersebut dilakukan untuk peremajaan sekolah.
Artinya setelah dirobohkan, bangunan baru segera dibangun.
"Akan segera pembangunan gedung ruang kelas baru awal Agustus nanti."
"Akhir tahun diharapkan selesai," imbuh dia.
Nining mengungkapkan terkait pembangunan gedung baru di sekolahnya memang membuat ruangan kelas berkurang.
Total ada 8 ruangan kelas yang telah dirobohkan untuk selanjutnya dibuat bangunan baru.
Ruangan kelas baru itu diperuntukkan bagi siswa kelas 7.
"Sebelumnya 8 ruangan itu tidak bertingkat. Ke depan ruangan kelas itu bertingkat. Membuat lapangan tengah sekolah lebih lebar," ujarnya.
Nining menuturkan untuk pembangunan gedung kelas ini menggunakan dana APBD Pemkot Semarang, sebesar Rp2,7 miliar.
Tahun ini siswa baru di sekolah tersebut ada 288 siswa, terbagi dalam 9 kelas.
Lebih jauh, untuk ruangan kelas bagi siswa baru sudah dipersiapkan dengan matang.
Pihaknya mempersiapkan sistem moving class bagi para siswa di sekolahnya.
Ruang-ruang yang ada pun, imbuhnya, digunakan semaksimal mungkin hingga ruangan kelas baru rampung dibangun.
"Ruang-ruang semisal aula, lab IPA, lab TIK hingga ruang keterampilan digunakan secara optimal," terangnya.
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE:
Menurutnya para siswa dan orangtua sudah diberi informasi terkait hal tersebut saat pendaftaran sekolah kemarin.
"Sudah ada info kepada orangtua siswa untuk para siswa baru moving class karena ruangan kelas dibangun," urai Nining. (Ahm)
• Ditetapkan Tersangka, Nikita Mirzani Ucapkan Ini untuk Anak-anaknya
• Claudir Marini PSIS Ungkap Sosok di Balik Proses Penyembuhan dari Cedera
• Lawan Kalteng Putra, Persib Tanpa Ezechiel dan Rene Mihelic, Rene Alberts Ubah Strategi
• Ini Penyebab dan Gejala Kanker Hidung yang Dialami Mantan Pebulutangkis Nomor 1 Dunia