Muhdi Ibaratkan Sepak Bola, Belum Jaminan Pelatih Asing Bikin Tim Juara - Wacana Rektor Asing
Penggunaan Rektor asing memimpin kampus di Indonesia seperti yang diwacanakan Menristekdikti, tak akan serta merta membuat kampus tersebut lebih maju.
Penulis: akbar hari mukti | Editor: deni setiawan
lihat foto
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wacana penggunaan Rektor asing untuk memimpin perguruan tinggi di Indonesia digulirkan Menristekdikti RI Mohamad Nasir.
Beberapa Rektor perguruan tinggi di Kota Semarang pun memberikan tanggapannya.
Di antaranya Rektor UPGRIS, Dr Muhdi.
Kepada Tribunjateng.com, Selasa (23/7/2019), Muhdi tidak sepakat dengan hal tersebut.
Menurutnya, penggunaan Rektor asing memimpin kampus di Indonesia tak akan serta merta membuat kampus tersebut lebih maju.
"Belum tentu juga dengan Rektor dari luar negeri bisa membuat prestasi pendidikan Indonesia menjadi lebih baik," terangnya.
Sekretaris Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah itu mengandaikan dengan persepakbolaan di Indonesia.
Dimana banyak klub sepak bola menggunakan jasa pelatih asing, tapi tak jarang prestasinya tidak bertambah baik.
"Indonesia tak semua pelatih sepak bola asing bisa membawa timnya juara," katanya.
Maka ia berharap, wacana penggunaan Rektor asing dicek kembali.
Kalaupun wacana tersebut diterapkan, ia berharap tak menjadi keharusan semua universitas menggunakan Rektor asing.
"Artinya jangan dikulturkan. Jika memang memenuhi syarat dan memiliki kemampuan yang baik ya tidak apa apa pakai Rektor asing," papar dia.
Lain halnya Rektor Unika Soegijapranata Prof Ridwan Sanjaya.
Dihubungi melalui sambungan telepon, Prof Ridwan menilai pada prinsipnya, siapapun dia jika memiliki kompetensi mengelola organisasi termasuk pendidikan tinggi, memiliki kesempatan menjadi Rektor.
