ASEAN School Games XI 2019 Resmi Ditutup, Indonesia Juara Umum Raih 102 Medali
Perhelatan ASEAN School Games (ASG) XI 2019, resmi ditutup pada Rabu (24/7) di komplek Candi Borobudur, Magelang.
Penulis: hesty imaniar | Editor: galih permadi
"ASEAN Schools Games sendiri, adalah multi event olahraga tahunan untuk atlet pelajar sekolah menengah di negara-negara anggota ASEAN dan diselenggarakan di bawah wewenang ASSC. Dan ajang ini selain kompetisi di bidang olahraga, yang tak kalah pentingnya adalah penanaman nilai-nilai solidaritas, persaudaraan, dan persahabatan bagi para atlet pelajar di ASEAN," sebutnya.
Saat sudah meninggalkan Semarang nanti, lanjutnya, para peserta ASG diharapkan bisa mengerti makna yang terkandung dalam slogan unity, spirit, dan respect.
"Dan bisa diimplementasikan sehingga dapat membentuk karakter para atlet kedepannya, sehingga mereka bisa menjadi kebanggaan Asia Tenggara," bebernya..
Untuk selanjutnya, tuan rumah untuk ASG 2020 adalah Philipina, dimana Kota Dumaguete menjadi kota penyelenggaranya.
Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk ASG 2019, Yayan Rubaeni, menyatakan sangat puas atas penampilan anak-anak.
"Penampilan anak-anak luar biasa, salut, saya bangga dan saya yakin Indonesia bangga, karena di usia yang tergolong muda mereka sudah menunjukan dedikasi dan perjuangan maksimal untuk dapat mengibarkan merah putih," kata Yayan.
Lanjutnya, ASG ini merupakan ajang penting bagi para atlet muda tanah air.
Di ASG, para atlet belajar bagaimana melihat dan menganalisis kemampuan lawan, serta melatih mental mereka.
"Event ini mampu menghadirkan atlet-atlet pelajar terbaik di kawasan Asia Tenggara. Ini merupakan kesempatan yang tepat untuk mengasah kemampuan sebagai atlet," bebernya.
Ia juga menyampaikan beberapa capaian medali, di beberapa cabang olahraga, yang mampu melebihi target.
Untuk 43 medali emas, didapat dari 13 medali emas dari cabor renang, melebihi target 12 medali emas.
"Adapun atletik mempersembahkan 11 medali emas dari 8 medali emas yang kami targetkan. Bulutangkis mampu sapu bersih 7 medali emas.
Ini untuk kali pertama setelah sebelumnya sering berbagi dengan Malaysia dan Thailand. Pencak silat dari 10 medali emas yang diperebutkan, Indonesia mampu meraih 7 medali emas.
Dari tenis Indonesia memperoleh 4 medali emas dari 2 medali emas yang ditargetkan. Satu lagi dari sepak takraw dari 11 kali gelaran pertama mendapat medali emas," ujarnya.
Dengan begitu, pemerintah akan terus mendukung pembinaan atlet muda. Indonesia butuh bibit-bibit unggul olahragawan nasional yang nanti akan meneruskan jejak seniornya utuk berprestasi di kancah internasional.
"Anak-anak ini adalah atlet muda aset bangsa. Saya yakin jika terus dibina, 3 sampai 4 tahun ke depan mereka akan menjadi tulang punggung prestasi Indonesia," tandasnya. (hei)