Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UPDATE Wahana Kora-kora Maut di Pekalongan, Operator Ditetapkan Jadi Tersangka

Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Pekalongan sudsh menetapkan satu tersangka kasus robohnya wahana kora-kora

TRIBUN JATENG/INDRA DWI PURNOMO
Petugas Polres Pekalongan menunjukkan barang bukti robohnya wahana kora-kora, Rabu (24/7/19). 

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Pekalongan sudah menetapkan satu tersangka kasus robohnya wahana kora-kora yang terjadi di Desa Jajarwayang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Selasa (23/7/2019) malam.

Kasat Reskrim Polres Pekalongan AKP Heri Haryanto mengatakan sudah ada satu tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini.

"Setelah saksi diperiksa, kami menetapkan satu tersangka yaitu BM (20) operator wahana kora-kora taman ria.

Tersangka warga Desa Bumirejo, Kabupaten Pemalang," kata AKP Hery kepada Tribunjateng.com, Rabu, (24/7/19).

BREAKING NEWS: 4 Orang Terjatuh saat Main Kora-kora di Pekalongan, 1 Orang Meninggal Dunia

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Selamat Jalan Enno Maripadang! Sekeluarga Tewas Digilas Truk

Berita Lengkap: Dua Mobil Kecemplung Lubang Galian Underpass Kentungan Sleman

Video Detik-detik Underpass Kentungan Jogja Ambrol, Wanita Australia Ini Lari Selamatkan Anaknya

Menurutnya dari hasil pemeriksaan petugas operator lalai dalam mengoperasikan wahana tersebut sehingga mengakibatkan korban jiwa.

"Tersangka ditetapkan dengan pasal 359 KUHP, ancaman hukuman maksimal 5 tahun kurungan penjara," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan empat orang mengalami kecelakaan saat bermain permainan kora-kora di Pasar Malam yang ada di Desa Jajarwayang Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan, Selasa (23/7/2019) malam.

Dalam kecelakaan ini, ada empat korban.

Dari empat korban tersebut, satu di antaranya meninggal dunia.

Tika (42) pedagang di pasar malam tersebut mengatakan ia tidak tahu kronologi cerita tersebut.

Tiba-tiba mendengar suara yang begitu keras di samping warungnya.

"Saya tadi masih istirahat di warung, tiba-tiba mendengar suara brukk.

Setelah di cek ada empat orang yang tergeletak di bawah wahana kora-kora.

Setelah saya lihat, ada satu orang yang terluka parah," kata Tika, Selasa malam.

Menurut Tika, musibah itu terjadi sekitar pukul 21.30 WIB.

"Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam (RSI) Pekajangan," ujarnya.

Di RSI Pekajangan, Evan Khafis (19) penumpang wahana kora-kora menceritakan kejadian jatuhnya ia tidak mengingat.

Karena pada saat sadar sudah berada ada di rumah sakit.

"Tadi saya naik kora-kora bersama keempat teman.

Pada saat wahana mau jalan, pintu kora-kora terlihat mau lepas.

Saat terjatuh saya tidak ingat.

Waktu sadar sudah di rumah sakit," kata Evan.

Evan mengatakan pasar malam memang baru buka malam hari ini.

"Karena baru buka, ingin bermain bersama teman-teman naik kora-kora. Tiketnya Rp 10 ribu," jelasnya.

Rohmin Kepala Desa Jajarwayang mengatakan pasar malam ini baru buka Selasa.

Pihaknya mendapatkan laporan adanya kecelakaan wahana kora-kora tersebut dari warga.

"Untuk kejadian saya tidak tahu karena mendapatkan laporan dari warga.

Pasar malam ini baru buka dan sudah ada izinya," katanya.

Menurut Rohim ada empat korban dalam kecelakaan tersebut, semua warga Desa Bojonglor.

Dari keterangan kru pasar malam, kora-kora yang yang digunakan itu baru dipakai.

Kora-kora yang biasa digunakan sudah dijual.

"Kata kru, alat ini baru diuji coba untuk pemilik pasar malam ini dari Blitar. Ada korban yang meninggal dunia," jelasnya.

Rabu pagi tadi, ratusan pelayat menghadiri pemakaman Taufik Mailano (15) korban yang meninggal dunia.

Taufik dikebumikan di Pemakaman Umum (TPU) Desa Bojonglor.

Terlihat teman sekolah, guru, kerabat, dan tetangga mengantarkan korban ke tempat istirahatnya yang terakhir.

Taufik Mailano (15) merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.

Korban setiap hari menuntut ilmu di MTs Kalijaga Bojong lor.

Margono (60) ayah korban kecewa karena sampai hari ini belum ada iktikad baik dari pengelola pasar malam.

"Dari kejadian hingga selesai pemakaman belum ada pengelola yang datang ke rumah.

Menghubungi saja belum, apalagi datang mengucapkan ikut berduka cita.

Sama sekali belum ada," kata Margono.

Menurutnya kematian anaknya ini pasti ada sebab dan akibat.

Dia menyebut kematian anaknya ini pasti akibat kelalaian operator dalam mengoperasikan wahana tersebut.

"Saya belum tahu cerita sebenarnya yang mengakibatkan kematiannya.

Tidak ada pengelola yang datang ke sini.

Yang saya tahu, operator dan barang bukti sudah berada di Polres Pekalongan," tambahnya. (indra dwi)

Megawati Undang Prabowo Makan Siang Hari Ini, Surya Paloh Undang Anies Makan Siang

Soal Habib Rizieq Shihab, Pramono Anung: Pak Jokowi dan Pak Prabowo Tidak Membahas Itu

Detik-detik Maxim Dadashev, Petinju Rusia Meninggal, Sempoyongan setelah Pelatih Lempar Handuk

Divonis Penjara Seumur Hidup atas Kasus Pembunuhan di Pati, Ahmad Sapuan Akan Ajukan Grasi

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved