Laga PSM Makassar Vs Persija Jakarta Final Piala Indonesia Ditunda, Ini Kata Panpel PSM
Laga final Piala Indoensia PSM Makassar versus Persija Jakarta kembali ditunda, ini kata panpel PSM.
Penulis: Bayu Pradana | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Laga final Piala Indoensia PSM Makassar versus Persija Jakarta kembali ditunda, ini kata panpel PSM.
Penundaan laga itu disebabkan karena Punggawa Persija Jakarta tak ingin datang di Stadion Mattoanging Andi Mattalatta, Makassar, lokasi pertandingan, Minggu (28/7/2019).
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) PSM, Ali Gauli mengatakan, pertandingan sementara ditunda dan belum bisa diputuskan kapan terlaksana.
"Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari Persija.
Mereka belum mau datang di stadion," terang Ali Gauli seperti melansir dari Tribun Timur.
• Sule Gandeng Naomi Zaskia di Pernikahan Siti Badriah, Umumkan Ada Hubungan
• Cukup Transaksi Minimal Rp 50 Ribu, Pengunjung Pekan Raya Kajen 2019 Berkesempatan Umroh Gratis
• Ini Jadwal Semen Padang FC Vs Persebaya Surabaya Liga 1 Indonesia 2019, Live Streaming Indosiar
• Usaha Koperasi Bisa Pinjam Kredit Wibawa Kota Semarang, Tak Sekadar UMKM, Syaratnya Juga Mudah
Suporter PSM yang telah ada di dalam stadion sempat protes mendengar kabar tersebut.
Beruntung, Panpel PSM mampu meredam amarah suporter.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Persija Jakarta terkait penundaan.
Pengamanan super ketat bakal menanti suporter yang datang pada laga final Piala Indoensia antara PSM Makassar versus Persija Jakarta, di Stadion Mattoanging Makassar, Minggu (28/7/2019).
Sebanyak 3.500 personel keamanan dari Polisi dan TNI diturunkan pada laga ini.
Selain itu, kendaraan taktis (Rantis) juga dikerahkan dalam menciptakan keamanan sebelum laga berlangsung ataupun setelahnya.
Wakapolda Sulsel, Brigjen Pol Adnas usai memimpin apel di Mattoanging mengatakan, pihaknya bakal memaksimalkan seluruh personil yang dikerahkan pada partai puncak tersebut.
Pengamanan dilakukan mulai dari kedatangan kedua kesebelasan.
"Kita maksimalkan pengamanan jalur mulai kedatangan tim dan official dari hotel menuju lapangan," tegas Brigjen Pol Adnas usai apel di Mattoanging.
Untuk para suporter yang datang, juga dilakukan pengamanan yang berlapis.
Diantaranya, dilakukan sterilisasi disetiap pintu masuk Stadion Mattoanging.
Sterilisasi itu dilakukan untuk mengamankan benda-benda yang dibawah suporter dan dianggap bakal mengganggu jalannya pertandingan.
"Jadi kita akan geledah di setiap pintu. Ada tujuh pintu disiapkan untuk masuk bagi suporter.
Kita akan lakukan pengecekan, penggeledahan agar pertandingan bisa berjalan dengan baik," imbuhnya.
Salah satu Polisi yang disiapkan untuk mengamankan laga final Piala Indoensia 2018 di Stadion Mattoanging Makassar tengah membawa anjing pelacak untuk membantu dalam mengamankan laga, Minggu (28/7/2019).
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan alat disetiap pintu masuk stadion seperti security door, hingga metal protector.
"Dan petugas kita siapkan di masing-masing pintu. Mari kita sukseskan pertandingan ini.
Kita harapkan suporter kedua kesebelasan bisa sama-sama mendukung dengan fire play," imbau Adnas.
Pengamanan super ketat ini dilakukan, untuk mengantisipasi adanya keributan utamanya yang dilakukan oknum suporter tuan rumah.
Pada Sabtu (27/7/2019), terjadi pelemparan bus milik tim tamu, Persija Jakarta saat hendak meninggalkan Mattoanging menuju hotel.
Pelemparan itu, menimbulkan official Persija mengalami luka pada bagian wajah.
Buntut dari masalah tersebut nyaris membatalkan laga final kedua kesebelasan setelah Manajer Persija, Ardhi Djahjoko.
Ardhi mengirim surat kepada PSSI untuk memindahkan jadwal laga dan dilaksanakan di tempat steril.
Beruntung, CEO PT PSM, Munafri Arifuddin mengaku pertandingan tetap dilaksanakan di Makassar.
"Kami sudah laksanakan meeting bersama panitia Piala Indoensia, hingga pihak Persija. Alhamdulillah tetap dilaksanakan di Makassar. PSSI juga sudah menetapkan tetap di Makassar," ucap Munafri.
Appi sapaan akrab Munafri Arifuddin berharap, kondisi yang terjadi pada Sabtu kemarin tak lagi terjadi.
Sebab hal tersebut hanya merugikan bagi PSM Makassar dan seluruh kelompok suporter PSM.
"Saya berharap dewasalah dalam menyikapi ini. Karena ini akan berdampak juga sama PSM sendiri," tegasnya.
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE >>>