Sebenarnya Hanya Ini Keinginan Putra Korban Tabrak Lari Overpass Manahan, Pelaku Masih Misterius

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Misteri identitas pelaku penabrakan Retnoning Tri perlahan terkuak.

Tinggal selangkah lagi, kepolisian segera menetapkan status tersangka.

Putra sulung Retnoning Tri, Hari Setiawan bersyukur setelah mengetahui kabar tersebut.

Dia mengapresiasi kinerja kepolisian, meski proses pengungkapan sudah hampir sebulan dilakukan.

"Harapan dari keluarga, segera saja (konferensi pers). Tetapi kami tidak mau dikatakan buru-buru polisi. Biar sesuai apa namanya, SOP (standar operasional prosedur) polisi seperti apa, ikut saja," ujarnya saat dihubungi Tribunjateng.com melalui telepon, Minggu (28/7/2019) sore.

Hari mengatakan kali terakhir mendapat pemberitahuan tindak lanjut penyelidikan pada Rabu (17/7/2019).

Kala itu, polisi mengunjungi rumahnya di wilayah Serengan, Kota Surakarta.

Polisi, lanjut Hari, menyerahkan beberapa berkas penyelidikan.

"Kata polisi, itu berkas penyelidikan bersifat rahasia. Kami tidak bisa membeberkan," ujarnya.

Hari pun mengatakan, keluarganya semula tidak berniat membawa kasus itu ke ranah hukum.

"Karena kalau ke ranah hukum itu pasti ribet. Kami sebenarnya cuma mau si penabrak datang minta maaf, setidaknya ucapkan belasungkawa. Itu saja. Saya juga tidak akan memukul atau mengamuk, atau minta ganti rugi kepada penabrak. Karena di agama kami diajarkan hukum kasih, tetap mengasihi orang yang telah melukai kami," bebernya.

Retnoning Tri meninggal tertabrak mobil di overpass, awal Juli 2019 lalu.

Dia menghembuskan nafas terakhir dalam perawatan intensif di rumah sakit.

Sedangkan mobil yang terlibat kecelakaan itu melarikan diri. (Daniel Ari Purnomo)