Dana Desa Tahap Kedua di Sragen Belum Dicairkan Hingga Juli Ini, Bupati: Ada Puluhan Termasuk ADD

Catatan dari PMD Kabupaten Sragen sampai akhir pekan lalu ada sebanyak 68 desa belum mencairkan ADD dan 55 desa belum mencairkan mencairkan dana desa.

TRIBUN JATENG/MAHFIRA PUTRI MAULANI
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati. 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Beberapa desa di Kabupaten Sragen belum mencairkan dana desa (DD) Tahap Dua 2019.

Hal ini disampaikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati di acara Bursa Inovasi Desa kemarin di Masaran.

Pemkab Sragen memperingatkan puluhan kepala desa (Kades) terkait molornya pencairan dana desa ataupun alokasi dana desa (ADD) tahap kedua itu.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Sragen Joko Suratno saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

"Catatan dari PMD Kabupaten Sragen sampai akhir pekan lalu ada sebanyak 68 desa belum mencairkan ADD dan 55 desa belum mencairkan mencairkan dana desa," terangnya, Selasa (30/7/2019).

Dirinya juga mengatakan, dari 196 desa baru tersalur 141 desa.

Sedangkan ADD baru tersalurkan 128 desa.

Joko juga meminta kepada para Kades untuk segera mencairkan ADD maupun DD tahap dua 2019, mengingat sebentar lagi akan berlangsung pilkades serentak.

"Sebentar lagi kan pilkades, waktunya berhimpitan. Ditakutkan akan mengganggu proses program desa dan terfokus pilkades," terangnya.

Joko menargetkan, pencarian dana desa tahap dua ini selesai 31 Juli.

Sementara tahap 3 selesai 31 Oktober 2019 dengan harapan akhir tahun tinggal fokus penyempurnaan administrasi.

Perihal pencairan, pihaknya mengaku terus-menerus memberikan dorongan kepada camat maupun kades agar selesai tepat waktu.

Joko juga mengungkap berbagai persoalan molornya pencairan tersebut.

Misalnya masih ada desa yang dalam pengerjaan proyek fisik atau non fisik yang mempertimbangkan sesuatu.

"Ada lagi masih menunggu kesiapan seperti pembangunan RTLH, karena menunggu dukungan masyarakat sekitar, dan finansial penerima bantuan,"lanjut dia.

Joko menyampaikan, pencarian kedua ini desa harus sudah memanfaatkan dana desa tahap pertama minimal 70 persen.

"DD siap tapi, dana gotong royong Rp 10 juta belum siap. Sehingga desa tidak berani mencairkan. Kami kira bukan yang fatal, hanya persoalan teknis," tambahnya. (Mahfira Putri Maulani)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved