Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jalani Operasi Selama 30 Jam, Bayi Kembar Siam yang Kepalanya Menempel Akhirnya Bisa Dipisahkan

Setelah operasi selama 30 jam, bayi kembar siam yang kepalanya menempel akhirnya berhasil dipisahkan.

Editor: suharno
Captur video ndtv.com
Rabeya dan Rukaya bayi dengan kepala menempel. 

TRIBUNJATENG.COM - Anak kembar yang memiliki kepala saling menempel satu sama lainya atau kembar siam pada Jumat (2/8/2019) telah berhasil dipisahkan dalam sebuah operasi selama 30 jam oleh Dokter dari Hungaria.

Anak kembar tersebut bernama Rabeya dan Rukaya (3).

Anak kembar yang berasal Bangladesh itu menderita kelainan embriologis langka yang terjadi dalam satu dari lima sampai enam juta angka kelahiran di dunia dikutip dari asianage.com, Sabtu, (3/8/2019).

Menurut seorang ahli bedah saraf Andras Csokay, Andras Csokay dari Action for Defenceless People Foundation (ADPF) sebuah yayasan amal untuk bantuan medis mengatakan bahwa anak kembar tersebut saat ini dalam keadaan yang stabil setelah operasi. 

Csokay yang memimpin jalanya operasi dengan 35 orang anggota itu juga mengatakan bahwa saat pasca operasi adalah masa yang sangat rawan maka harus sangat berhati-hati. 

Momen Romantis Gelandang PSM Makassar Marc Klok saat Melamar Kekasihnya di Bali

Rabeya dan Rukaya bayi dengan kepala menempel.
Rabeya dan Rukaya bayi dengan kepala menempel. (Captur video ndtv.com)

Setelah operasi pemisahan tengkorak dan otak mereka di Rumah Sakit Militer Gabungan Dhaka, Bangladesh. 

Tim medis Csokay mulai menutupi area luka dengan jaringan lunak yang dihasilkan oleh proses perluasan jaringan lunak yang dilakukan di Hungaria.

Sebelum operasi, dokter mengatakan hanya ada kemungkinan 50 persen kedua kembar itu bisa bertahan hidup.

Menurut Csokay hanya sedikit operasi yang berhasil untuk memisahkan anak kembar yang memiliki kelainan dengan kepala yang saling menempel. 

Csokay dan ahli bedah plastik Gergely Pataki mendirikan sebuah badan amal Hungaria pada tahun 2002 untuk memberikan operasi gratis kepada orang-orang miskin di Hungaria dan luar negeri.

Kronologi Anak Anggota DPRD Berkelahi Gara-gara Pilkades, Keduanya Tak Sengaja Bertemu di Jalan

Orang tua dari anak kembar itu, yang berasal dari Pabna, 120 kilometer (75 mil) barat Dhaka, meminta bantuan kepada yayasan Csokay  pada 2017 lalu. 

Pada fase operasi pertama di Bangladesh tahun lalu, pembuluh darah bersama otak si kembar dipisahkan dalam operasi 14 jam.

Kemudian dalam fase enam bulan kedua mulai Januari 2019 lalu Rabeya dan Rukaya pindah ke Budapest di mana dokter memasukkan sistem implan yang dirancang dari Hungaria untuk memperluas kulit kepala dan jaringan lunak di kepala mereka.

Selama 40 hari pemulihan anak kembar itu mengganti perban dan melakukan perawatan luka dengan laser.

Ahli bedah saraf dan ahli bedah plastik ADPF yang didukung oleh ahli anestesi, ahli radiologi dan dokter anak juga menggunakan perangkat lunak animasi 3D virtual yang inovatif untuk memetakan kedua otak anak kembar itu.

Wanita Paruh Baya yang Ditabrak Pelajar di Jalan MH Thamrin Kota Semarang, Meninggal Dunia

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved