Pentolan Panser Biru Sebut Pemecatan Jafri Sastra Langkah Tepat, Meski Dinilai Terlambat

Salah satu pentolan kelompok suporter PSIS Semarang, dari Panser Biru, Toby mengatakan langkah pemecatan Jafri Sastra ini merupakan keputusan tepat.

TRIBUN JATENG/F ARIEL SETIAPUTRA
Suporter PSIS Semarang melakukan protes dengan membentangkan spanduk berisi kritikan atas rentetan hasil buruk pasca laga melawan Persipura Jayapura, Selasa (6/8/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PSIS Semarang resmi memutus kerjasama dengan pelatih kepala Jafri Sastra usia melakoni 12 pertandingan di Liga 1 2019.

Pengumuman pemecatan pelatih berusia 54 tahun ini disampaikan langsung Komisaris Mahesa Jenar, Kairul Anwar di Mess PSIS, Jalan Semeru Dalam 1, Kota Semarang, Kamis (8/8/2019) siang.

Jafri Sastra dianggap gagal memenuhi target manajemen yaitu menyapu bersih laga kandang. Khususnya di putaran pertama.

Sejauh ini, dalam tujuh pertandingan kandang, PSIS kalah empat kali, menang dua kali, dan seri satu kali.

Salah satu pentolan kelompok suporter PSIS Semarang, dari Panser Biru, Toby mengatakan langkah pemecatan Jafri Sastra ini merupakan keputusan tepat yang dilakukan.

"Saya menganggap ini adalah langkah yang tepat dan terlambat kalau saya lihat. Sudah sejak kalah lawan Bhayangkara FC di Piala Indonesia di Magelang kemarin, dan hancurnya PSIS di Piala Presiden saya pribadi sudah marah.

Cuman kompetisi sebenarnya kan Liga 1. Jadi empat kali kekalahan di kandang dan sejarah kita hattrick kekalahan berturut-turut lawan Persib, PS Tira, dan terahir Persipura," kata Toby kepada Tribun Jateng.

Selasa (6/8/2018) lalu, rentetan hasil buruk yang diraih PSIS sempat memantik amarah suporter Mahesa Jenar, dengan turun ke lapangan melakukan protes terkait hasil buruk yang dialami PSIS di kandang sendiri.

Tak sedikit yang menyerukan agar manajemen PSIS untuk melakukan evaluasi. Termasuk meminta Jafri Sastra mengundurkan diri dengan teriakan Jafri Out.

"Hingga kita semua tau, supporter turun ke lapangan meluapkan emosionalnya.
Tapi saya pribadi mengucapkan trimakasih bahwa coach Jafri secara tidak langsung masuknya diputaran kedua (Liga 1 2018-red), telah mendokrak semangat tim hingga kita bisa keluar dr degradasi musim lalu," kata Toby.

"Selamat tinggal coach semoga segera mendapatkan tim yang cocok dengan gaya permainan anda," jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan salah satu dedengkot suporter PSIS dari Snex, Doni Kurniawan.

Kata Doni, keputusan Manajemen memecat Jafri Sastra merupakan kabar baik bagi suporter.

"Ini benar-benar evaluasi dari manajemen. Memang sepatutnya ini yang dilakukan karena dengah kekalah yamg beruntun di kadang benar-benar sangat membikin kami terasa terpukul," ucap lelaki yang akrab disapa Bung Boys ini.

Menurut Doni, harusnya PSIS mampu berbuat lebih di kompetisi musim ini. Sebab, materi pemain lebih baik dari musim lalu.

"Semoga dengan dipecatnya Jafri Sastra, PSIS dapat bangun bangkit secepatnya. Segera mungkin mendapatkan penggatinya yang lebih baik," katanya.

Adapun saat ini, PSIS sementara waktu ditangani tiga caretaker sekaligus. Yaitu Bambang Nurdiansyah, Widyantoro, dan Muhammad Ridwan.

Komisaris PSIS Semarang, Kairul Anwar mengatakan sambil berjalannya waktu pihaknya akan mengumumkan pelatih kepala yang baru secepatnya.

"Sementara kalau untuk headcoach masih silent dulu. Karena kami sedang proses komunikasi. Kami kepengen memberikan yang terbaik buat tim ini. Makanya kami sekarang belum berani mempublikasikan," kata Kairul.(*)

Sumber: Tribun Jateng
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved