Penurunan Ekspor Bakal Sulitkan Target Pertumbuhan Ekonomi Jateng 7%
Target pertumbuhan ekonomi Jateng hingga 7 persen diperkirakan sulit terwujud, menyusul kinerja ekspor yang belum stabil.
Penulis: rival al manaf | Editor: Catur waskito Edy
"Satu penyumbang pertumbuhan ekonomi adalah ekspor, dan impor adalah indaktor penghambatnya. Jadi jika kondisinya masih tinggi impor, capaian pertumbuhan ekonomi 7 persen akan semakin sulit," terangnya.
Sentot mengungkapkan, penurunan ekspor di sektor non-migas hampir terjadi di seluruh komoditas. Paling tinggi adalah dari barang perabot dan penerangan rumah yang mencapai 61 persen, atau 43 juta dollar AS.
Sementara itu sektor tekstil yang biasanya menjadi andalan ekspor Jateng juga mengalami penurunan sebesar 28 persen, atau 51,72 juta dollar AS.
"Semoga saja penurunan-penurunan ini tidak berarti permintaan yang menurun dari luar negeri, jadi lebih mudah dipacu lagi ke depan," tukasnya.
Ia menyebut, indikator lain untuk mengukur pertumbuhan ekonomi selain neraca perdagangan adalah investasi. Jika keduanya bisa tumbuh bersama-sama, target pertumbuhan ekonomi 7 persen akan lebih mudah tercapai. (val)