Siti Wakidah Pembunuh Anak Kandungnya di Boyolali Jalani Rekonstruksi, Berawal dari Korban Rewel
Tersangka kasus penganiayaan anak kandung hingga meninggal, Siti Wakidah memperagakan delapan adegan dalam reka ulang kejadian
Penulis: Daniel Ari Purnomo | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Tersangka kasus penganiayaan anak kandung hingga meninggal, Siti Wakidah memperagakan delapan adegan dalam reka ulang kejadian di kediamannya, Desa Tanduk RT 5 RW 2 Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali, Selasa (13/8/2019).
Adegan pertama berisi aksi penganiayaan korban F (6) oleh Siti Wakidah pada Senin (8/7/2019) pukul 14.00.
Korban dicubit dan dijewer saat menonton televisi bersama.
"Saya jewer telinganya sampai menangis. Karena dia rewel dan tidak bisa diam," jelas Siti sesuai catatan reka ulang kasus Polres Boyolali.
Adegan dua atau hari berikutnya, Selasa (9/7/2019) pukul 09.00, korban mengeluh sakit kepada Siti.
Kemudian tersangka mendorong kepala korban hingga jatuh ke tanah, menyebabkan menangis.
Pada adegan ketiga, tersangka menceritakan suaminya yang bernama Iwan pulang sembari membawa buah tangan roti bakar, pada Rabu (10/7/2019) malam.
Mereka makan roti bakar bersama, setelah itu Iwan pergi keluar rumah.
Sekitar pukul 22.00, korban F membangunkan Siti. Korban mengeluh sakit di perut dan kepala pusing.
"Saya suruh kembali tidur. Dia tidak mau, malah rewel. Saya pukul satu kali di perut kanannya. Posisi dia terbaring. Dia menangis," kata Siti.
Masuk adegan keempat, Siti memeragakan dirinya duduk bersila di samping korban yang masih merintih sakit.
Dia memarahi korban yang masih rewel agar diam.
"Lalu saya dorong kepalanya sampai membentur lemari di dahi sisi kiri. Saya dorong pakai tangan kanan. Pas kepala balik ke posisi semula, tangan kiri saya dorong lagi kepalanya sampai menyerempet pinggiran lemari. Dia teriak sakit, lalu kembali tidur," jelas Siti.
Masih pada malam yang sama, Siti memeragakan adegan kelima. Dia mengatakan sudah emosi ketika korban kembali membangunkannya kali kedua.
Dalam kondisi terbaring, Siti mencengkeram punggung korban sampai merintih kesakitan. Setelah itu mereka tidur.