Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Fakta Jalan Trans Papua Terbongkar, Najwa Shihab Terdiam, Gubernur Papua Ngaku Tak Butuh Pembangunan

Sekjen Federasi Kontras, Andy Irfan Junaedi dan Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan bahwa jalan trans Papua tidak dibutuhkan.

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
youtube
Najwa Shihab Terdiam, Gubernur Papua Ngaku Tak Butuh Pembangunan 

Andy menjelaskan bahwa Papua membutuhkan guru, bukan senjata.

Bahkan ia menyinggung jika masyarakat non-Papua yang datang ke Papua Human Development Index (Indeks Pembangunan Manusia) lebih meningkat dibanding masyarakat Papua sendiri.

"Yang dikirim tentara, orang Papua butuh guru. Bukan butuh senjata. Orang Papua butuh ilmu, bukan dicaci. Atau kita cek hasil pembangunan, human development index (HDI) di Papua, orang Papua asli HDI-nya rendah. Orang non-Papua yang datang ke Papua HDI-nya meningkat. ssiapa yang menikmati, bukan orang Papua Itu fakta," ungkap Andy.

Gubernur Papua, Lukas Enembe lalu membenarkan ucapan Andy.

"Orang Papua butuh kehidupan. Bukan pembangunan," ujar Lukas.

Andy pun menegaskan bahwa Papua membutuhkan kemanusiaan.

"Ya butuh kemanusiaan, itu bukan untuk orang Papua, orang Papua tidak pernah lewat jalan yang dibangun. Orang Papua tidak punya apa-apa. Mereka perlu kehidupan, nggak usah repot-repot, coba dilihat Human develoment index," tandas Andy.

Diketahui, kerusuhan di sejumlah tempat di Papua terjadi, yakni di Manokwari Senin (219/8/2019) dan Fakfak, Rabu (21/8/2019).

Hal ini dipicu adanya penangkapan terhadap 43 mahasiswa Papua di Surabaya, dengan tudingan merusak bendera Indonesia, Sabtu (17/8/2019).

Sejumlah massa menggelar aksi unjuk rasa hingga melumpuhkan jalan Yos Sudarso yang merupakan jalan utama kota Manokwari.

Tak hanya melumpuhkan jalan, massa juga turut membakar Gedung DPRD Papua Barat.

Seorang warga bernama Lisman Hasibuan mengungkapkan kronologi dari aksi protes ini.

"Mereka kecewa dengan tindakan aparat di Jawa Timur dan kedua mereka kecewa katakan orang Papua membuat situasi di sana memanas," kata warga bernama Lisman Hasibuan saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/8/2019).

Kerusuhan ini menjalar hingga ke Fakfak, Papua Barat, Rabu (21/8/2019).

Pengunjuk rasa merusak, bahkan membakar Pasar Thumburuni.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved