Kirab Budaya Jambanan Sidoharjo Sragen  jadi Triger Uri-uri Tradisi

Ribuan warga Desa Jambangan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen ikuti kitab budaya Brojodento, Jumat (23/8/2019) sore.

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/ Mahfira Putri Maulani
Suasana Kirab budaya Brojodento di Desa Jambangan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen, Jumat (23/8/2019)  

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Ribuan warga Desa Jambanan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen ikuti kitab budaya Brojodento, Jumat (23/8/2019) sore.

Berbagai lapisan masyarakat tumpah ruah dalam kirab budaya tersebut. Mereka berkeliling Desa Jambanan dengan menampilkan berbagai macam kesenian.

Dua kuda putih lengkap dengan penunggangnya, memimpin kirab tersebut.

Disusul oleh pasukan paskibra lengkap dengan masing-masing anggota membawa bendera merah putih.

Pada deretan ketiga festival batik juga menarik perhatian warga yang menonton.

Di belakangnya, perangkat Desa Jambangan lengkap dengan pakaian beskap dengan dipimpin Kepala Desa Jambanan menggunakan baju bak seorang raja.

Kepala Desa Jambanan, Sugino Welly kepada Tribunjateng.com mengatakan, kirab budaya ini diikuti sebanyak 25 RT dengan 1.984 kepala keluarga.

Sugino juga mengatakan, ini merupakan tahun pertama kirab budaya yang dilakukan Desa Jambanan.

"Ini tahun permulaan, akan saya adakan setiap tahun, mungkin hanya akan saya ubah di bulan Suro saja," terang Sugino.

Berbagai macam pakaian adat, gunungan hasil bumi, tumpengan, punokawan sepeda ontel jadul, pesilat dan lain-lain meramaikan kirab tersebut.

Anggota DPRD Kabupaten Sragen, Fatkurrahman yang juga hadir dalam kirab tersebut, mengatakan, kebudayaan yang ada di Desa Jambangan merupakan potensi desa yang luar biasa dan dapat dikembangkan.

"Kalau kita menjual alam, kan, minim, namun jika kita menjual budaya di Sragen, ini juga salah satu inovasi Desa Jambanan," katanya.

Pihaknya berharap, kirab ini dapat menjadi agenda tahunan, bahkan perlu dimasukan dalam kalender kegiatan Kabupaten Sragen.

Sekertaris Daerah Kabupaten Sragen Tatag Prabawanto menyampaikan, kirab ini bisa menjadi "trigger" bagi desa-desa di Kabupaten Sragen.

"Budaya kita itu banyak, terlebih di Sragen, banyak budaya-budaya yang bisa diangkat kembali, nilai-nilai budaya yang sudah mulai hilang. Saya yakin masing-masing desa ada punden-punden, kita bisa hidupkan lagi menjadi potensi baru," terang dia.

Perihal pengembangan, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Kebudayaan dan Pendidikan untuk mengembangkan.

"Terimakasih sudah menyelenggarakan acara seperti ini, budaya memang harus diuri-uri, dengan permulaan ini semoga bisa mendekatkan seluruh warga desa. Monggo sengkuyung sareng-sareng," kata Tatag.

Dalam kesempatan itu, Sekda menetapkan Desa Jambangan sebagai desa budaya.(uti)

Sumber: Tribun Jateng
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved