Unggahan Lucky Hakim Soal Gigitan Ular Weling Viral, Netizen Heboh
Lucky Hakim mengatakan, orang yang terkena gigitan ular weling mustahil untuk diselamatkan. Seperti kasus yang baru menimpa seorang Satpam Cluster
Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
Organisasi kesehatan dunia, WHO menyarankan, saat tergigit ular, langkah pertama yang dilakukan adalah tidak bergerak.
Hal tersebut bertujuan agar bisa ular atau racun ular tidak menyebar ke bagian lain.
Korban dibuat tidak bergerak sepenuhnya.
Dokter ahli Tri Maharani yang ditunjuk WHO untuk menulis penanganan kasus gigitan ular mengatakan bahwa obat tradisional sekalipun tak bisa mengeluarkan racun ular dari tubuh.
“Obat tradisional tidak bisa mengeluarkan venom di tubuh. Apalagi pakai batu hitam, keris, tidak bisa. Disilet, dihisap, atau diikat juga tidak bisa. Justru yang diikat sering kemudian harus diamputasi.” tuturnya yang Tribunjateng.com kutip dari Mongabay.co.id.
Menurut dia, WHO punya riset panjang sebelum akhirnya menemukan, venom tidak lewat pembuluh darah, tetapi melalui kelenjar getah bening.
Jadi, dengan mengeluarkan darah dari luka gigitan atau mengikat dengan asumsi mencegah venom menyebar akan sia-sia.
“Caranya, lebih sederhana, yaitu dibuat tak bergerak. Otot yang bergerak hanya akan mempercepat reaksi. Dulu, efek gigitan ular dibuat empat grade. Kini, WHO hanya dua, yaitu fase lokal dan sistemik.
Kalau fase lokal masih bisa diselamatkan dengan imobilisasi. Fase lokal itu tanda-tandanya bengkak di daerah gigitan, nyeri, dan pembengkakan kelenjar getah bening.”
“Kalau sudah sistemik, yaitu merusak organ, misal, gagal ginjal, gagal napas, gagal jantung, harus memakai antivenom.”
Jadi, katanya, jika tergigit ular berbisa, pertolongan pertama menurut WHO, pertama, pindahkan korban ke tempat aman.
Kalau ular masih menggigit, usir ular dengan kayu. Kalau tergigit ular laut, korban dipindah ke daratan agar tak tenggelam.
Lepaskan perhiasan sekitar luka gigitan seperti cincin, gelang, jam tangan, kalung yang bisa menyebabkan luka baru karena pembengkakan.
Kedua, imobilisasi korban atau dibuat tidak bergerak sepenuhnya. Lalu ditandu untuk segera dibawa ke tempat layanan kesehatan.
Jangan pakai torniquet. Mengikat dengan kain medis disarankan hanya oleh tenaga kesehatan. Hindari mengobati dengan jamu, cara tradisional, bahkan klenik yang tak terbukti menolong.