Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

200-an Ribu Benih Ikan Ditebar di Sungai Serayu Banjarnegara

Sungai Serayu dipilih menjadi satu di antara sasaran restocking dengan tujuan menjaga kelestarian populasi ikan lokal yang sudah langka di masyarakat

Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
Tribunjateng.com/Khoirul Muzaki
Penebaran benih ikan di sungai Serayu, komplek The Pikas Sigaluh Banjarnegara 

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Sungai Serayu bukan hanya sumber kehidupan dan ekonomi masyarakat di daerah yang dilintasinya. Sungai yang berhulu di dataran tinggi Dieng dan bermuara di pantai selatan Cilacap ini menjadi habitat berbagai jenis ikan lokal.

Sayang kondisi ekosistem di sungai Serayu kian memprihatinkan. Sejumlah satwa endemik sungai Serayu, kini sudah sulit ditemukan. Padahal sungai Serayu merupakan habitat asli dari Ikan Baung, Ikan Nilem dan Udang Galah yang kini populasinya amat jarang.

Nelayan perairan sungai maupun pemancing pun semakin susah menangkap ikan di sungai Serayu.

Inilah satu di antara faktor yang mendorong Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk melakukan kebijakan restocking, atau menyediakan kembali benih ikan sungai, terutama yang terancam punah.

Kegiatan rutin ini bertujuan untuk mengembalikan ketersediaan ikan, khususnya ikan spesifik lokal.

"Serta untuk menjaga keseimbangan eksosistem lingkungan perairan umum baik darat maupun laut,"kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto

Dia mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk melestarikan sumberdaya perikanan, termasuk plasma nutfah berupa ikan-ikan lokal.

Sungai Serayu dipilih menjadi satu di antara sasaran restocking dengan tujuan menjaga kelestarian populasi ikan lokal yang sudah langka di masyarakat.

Sebanyak 203 ribu ekor benih ikan Nilem, ikan Baung dan calon induk Udang Galah ditebar di aliran Sungai Serayu, Banjarnegara hari ini, Selasa (3/9).

Dengan rincian, 100 ribu ekor benih ikan Nilem, 100 ribu ekor benih ikan Baung dan 3 ribu ekor calon induk Udang Galah yang seluruhnya berasal dari unit pelaksana teknis DJPB, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi.

Selain menebar benih ikan, KKP menyerahkan bantuan berupa revitalisasi Unit Pembenihan rakyat Banjarnegara dan bantuan calon induk lele sebanyak 1.050 ekor. Total nilai bantuan yang diberikan sebesar Rp 302.500.000.

Ratusan ribu benih ikan langsung berenang lincah usai dilepas di sungai Serayu. Beningnya air sungai karena kemarau membuat pergerakan ikan-ikan kecil itu terlihat jelas oleh mata.

Slamet mengatakan, untuk pembenihan, UPT DJPB saat ini sudah mampu menguasai teknologi pembenihan berbagai jenis ikan lokal. Adapun pemanfaatannya lebih besar untuk kepentingan restocking.

"KKP terus mendorong upaya restocking, pengaturan penangkapan dan pelestarian ekosistem asli perairan umum,"katanya

Melalui kegiatan ini, pihaknya ingin memotivasi masyarakat akan pentingnya menjamin keseimbangan antara kepentingan ekologi, sosial dan ekonomi dengan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengapresiasi kegiatan yang diinisasi KKP untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem sungai Serayu. Ia pun menyadari populasi ikan di sungai serayu sudah langka.

Pihaknya pun akan mendukung kegiatan ini dengan menelurkan kebijakan dalam rangka menjaga keseimbangan ekosistem sungai serayu. Semisal dengan penerbitan Peraturan Daerah yang mengatur soal larangan menangkap ikan di sungai Serayu dengan alat tangkap yang merusak.

"Tidak dengan setrum. Nanti akan dibuatkan Perda. Kalau dilanggar ya bisa ditindak," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved