Status Gunung Slamet Masih Waspada, Suhu Air Panas di Obyek Wisata Guci Tegal Naik
Hasil pengukuran terkini, petugas mencatat bahwa suhu air panas di obyek wisata itu mencapai 56 derajat celcius
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Suhu air panas yang bersumber dari Gunung Slamet mengalami peningkatan.
Hal itu terjadi seiring dengan status Waspada atau Level II di Gunung Slamet yang sudah berlangsung hampir sebulan sejak adanya peningkatan status pada 9 Agustus 2019 lalu.
Dari hasil pantauan petugas Pos Pengamatan Gunung Slamet Gambuhan Pemalang, suhu air panas di Obyek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal diketahui mengalami peningkatan.
Hasil pengukuran terkini, petugas mencatat bahwa suhu air panas di obyek wisata itu mencapai 56 derajat celcius.
Padahal, saat status Gunung Slamet normal, suhu air panas hanya berkisar 50 derajat celcius saja.
"Pengukuran suhu air panas dilakukan di tiga titik di kawasan Obyek Wisata Guci. Sebab, air panas tersebut berhulu dari puncak Gunung Slamet," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Slamet Gambuhan Pemalang, Nurkholis kepada Tribunjateng.com, Kamis (5/9/2019) usai pengukuran di Guci.
Dia menjelaskan, hasil pengukuran suhu air panas pertama di sumber mata air Sicaya mencapai 55,6 derajat celcius.
Lalu, di sumber mata air Pengasihan mencapai 51,6 derajat celcius dan sumber Pandansari mencapai 47 derajat celcius.
Nurkholis menyebut, peningkatan suhu air panas tersebut disebabkan naiknya magma ke atas permukaan kawah dan mendekati sumber air panas.
"Sehingga suhu air menjadi naik. Meski begitu, peningkatannya masih relatif kecil," sambungnya.
Sebelumnya, kata Nurkholis, tiga titik sumber air panas tersebut tidak mencapai angka tersebut.
"Yang kemarin suhu air panas di Sumber Sicaya itu 53 derajat.
Lalu di Sumber Pandansari yang dari 42 naik menjadi 47 derajat celcius.
Kemudian suhu air panas di Pengasihan ini dari 51 menjadi 51,6. Jika dirata-rata, suhu di air panas Guci naik menjadi 56 derajat celcius," paparnya. (Tribunjateng/gum).