Kesaksian Pelaku Topo Pendem di Kebakkramat: Di Liang Lahat Panas dan Didatangi Makhluk Seram
Topo pendem atau tapa pendem yang dilakukan mbah Pani di Bendar Juwana Pati telah menjadi perhatian warga sekitar.
"Sebenarnya saya ingin delapan hari delapan malam, tetapi karena anak saya sama tetangga saya ingin supaya saya keluar pada hari kelima takutnya saya lemas di dalam," paparnya.
Pada saat pertapaannya, Sunarto mengaku dirinya sempat digoda beberapa mahluk halus seperti banaspati (bola api) hingga tengkorak berjalan.
Namun, dirinya juga mengatakan sempat didatangi juga oleh Sunan Lawu.
"Sunan Lawu yang berpakaian serba putih juga datang dan beliau bilang kalau saya nantinya dapat mengayomi desa ini (Desa Kebak), tinggal saya mau atau tidak," tandasnya.
Ritual topo pendhem yang menggegerkan warga tersebut, bukan kali pertama dilakukan Sutarto.
Ia mengaku pernah melakukan hal yang sama belasan tahun lalu. Namun saat itu dia hanya mengubur dirinya selama 3 hari di pekarangan yang ada di samping rumah.
Lalu apa yang dia lakukan saat berada di dalam tanah?
"Saat melakukan ritual itu, saya kadang duduk kalau capek atau kadang juga selonjor. Di dalam liang rasanya panas dan sumuk (gerah). Tapi harus saya lakoni (lakukan) demi mendoakan anak dan cucu, biar diberi keselamatan dan kebahagiaan," ujar Sutarto.
Meski telah sukses 2 kali melakukan topo ngluweng dan sejumlah ritual lainnya, Dia tak menganjurkan pada siapa pun termasuk keluarganya atau tetangganya untuk meniru aksinya tersebut.
Sebelumnya diberitakan prosesi tapa atau topo pendem dilakukan oleh Supani alias Mbah Pani di dalam rumah di desanya, Bendar RT 3 RW 1 Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jateng, Senin (16/9/2019) selepas magrib.
Ritual ke-10 ini dimulai Senin malam hingga lima hari ke depan.
Ratusan warga berkerumun di halaman rumah Supani (63) atau Mbah Pani selepas Magrib.
Mereka menyaksikan prosesi ritual Top Pendem atau Topo Ngeluwang yang dijalani oleh Mbah Pani, yang dikenal warga sebagai pemain senior seni trasidional Ketoprak.
Mbah Pani memulai ritual topo pendem selepas menunaikan salat Magrib di Musala Al-Ikhlas, musala setempat.
Tribunjateng.com menemui Mbah Pani, beberapa saat sebelum menjalani prosesi topo pendem.