FPIK Undip Kejar Publikasi Internasional Tentang Kelautan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (FPIK Undip) terus mengejar publikasi internasional bereputasi.

Penulis: akbar hari mukti | Editor: muh radlis

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (FPIK Undip) terus mengejar publikasi internasional bereputasi.

Bidang kelautan menjadi spesifikasi materi publikasi internasional bereputasi yang ingin dikejar fakultas tersebut.

Dekan FPIK Undip, Prof. Tri Winarni menilai saat ini publikasi internasional bereputasi yang membahas masalah kelautan masih bisa digali lebih dalam.

"Artinya tema-tema bidang kelautan, hukum, sosial-ekonomi masih bisa dieksplor," jelasnya, Kamis (19/9/2019).

Ia memberi contoh, untuk ruang lingkup kelautan, publikasi internasional yang bisa dibuat ialah terkait pembangunan pada wilayah pesisir.

Anak Mantan Bupati Ambil Formulir Bakal Cabup Kendal di PDIP, Bersaing dengan Pengurus Banser

Kerap Kucing-kucingan dengan Satpol PP, Pemerintah Harus Punya Solusi Persoalan PKL

Dedi Tempuh Ratusan Kilometer Demi Jalankan Niat Jahatnya Cabuli Remaja di Purworejo

54 Anggota Polres Semarang Kelebihan Berat Badan Harus Lari Siang Hari Kelilingi Markas

Misal beberapa wilayah pesisir di Kota Semarang yang tanahnya semakin turun atau rob yang menjadi-jadi karena pembangunan yang tak mengindahkan alam.

"Artinya pengelolaan wilayah pesisir apakah sudah bagus saat ini untuk pembangunan berkelanjutan?

Tema-tema tersebut dapat dibuat," paparnya.

Menurutnya FPIK Undip telah merangsang para peneliti bahkan mahasiswa untuk segera membuat jurnal-jurnal ilmiah bereputasi.

Misalnya dengan mengadakan konferensi internasional bertajuk international conference on tropical and coastal region eco development (ICITRED) di Hotel Gumaya, Semarang, Rabu (18/9/2019) kemarin.

Di konferensi internasional itu, pihaknya membahas terkait pengembangan ekosistem wilayah tropis dan juga pesisir.

"Kami menargetkan untuk tahun-tahun ini sampai tahun 2020 ada 200 jurnal ilmiah dari peneliti kami yang bisa terpublikasi internasional dan terindeks, semisal Scopus," paparnya. (Ahm)

Sumber: Tribun Jateng
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved