Ratusan Warga Muslim Ungaran Semarang Gelar Tahlilan 7 Hari Wafatnya Presiden Ketiga BJ Habibie

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Ratusan warga muslim Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah secara khusus menggelar Istighotsah dan Tahlil Tujuh Hari meninggalnya Presiden ketiga RI BJ Habibie di Masjid Agung Al Mabrur, Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (18/9/2019).

Kegiatan tahlil tujuh hari Habibie tersebut diinisiasi oleh Jamaah Al Khidmah dan PCNU Kabupaten Semarang.

Rangkaian doa yang dipanjatkan dimulai dari bacaan Istighotsah, Surat Yaasin, Tahlil, Maulidurrasul SAW serta tausiyah yang disampaikan oleh Habib Ja'far Shodiq Al Munawar digelar usai Salat Isya berjamaah.

Kapolres Semarang AKBP Adi Sumirat dalam sambutannya mengatakan, Habibie adalah salah satu pemimpin yang diberikan kemampuan dan kelebihan oleh Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Kelebihan dan kecerdasan Habibie bahkan diakui oleh bangsa-bangsa di dunia.

Menurut Adi, Pak Habibie merupakan sosok pemimpin yang mempunyai tiga kecerdasan sekaligus.

Yakni kecerdasan Intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) yang relatif seimbang. Lantaran mempunyai ketiga kecerdasan tersebut, Pak Habibie disebut sebagai ilmuwan yang cerdas dan berhati mulia.

"Mari kita munajat kepada Allah, mudah-mudahan beliau diayomi, disayangi dan diterima amal ibadahnya. Semoga anak cucu kita diberikan rahmat dan hidayah sehingga ada yang menurun seperti beliau (Pak Habibie)," kata Adi Sumirat.

Sesepuh Al Khidmah, Hasanudin mengatakan, kegiatan tahlilan untuk almarhum BJ Habibie dilakukan oleh jamaah Al Khidmah sejak malam Kamis (12/9/2019) lalu.

Tahlilan di udara tersebut bertujuan agar masyarakat yang hendak mendoakan Habibi tetapi tidak bisa mendatangi majlis-majlis yang ada karena kesibukan, bisa mengikutinya dari rumah atau sambil mengemudi kendaraan di jalan raya.

Sedangkan tahlilan yang digelar di Masjid Agung Ungaran ini, lanjutnya, merupakan kegiatan puncak atau malam ketujuh untuk mendoakan BJ Habibie yang juga disiarkan langsung melalui siaran radio.