PSIS KOCAR-KACIR! Banur : Pemain Tampil di Bawah Performa
Tren buruk kembali menghinggapi PSIS. Laga kandang pertama pada putaran kedua Liga 1 2019 menghadirkan mimpi buruk skuat Mahesa Jenar.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Catur waskito Edy
Babak kedua baru berjalan empat menit, Persebaya berhasil menambah keunggulan. Adalah Diogo Campos yang giliran melesakkan gol ke gawang Jandia lewat tendangan bebas kerasnya.
Memasuki menit ke-59, PSIS berhasil keluar dari tekanan dan mulai membangun serangan. Alih-alih memperkecil kedudukan, gawang Mahesa Jenar justru kembali kebobolan pada menit ke-65 lewat tendangan kaki kiri gelandang Persebaya, Osvaldo Haay.
Osvaldo melesakkan bola ke gawang Jandia, seusai menerima umpan Oktafianus Fernando.
Terhenti
Adapun dalam pertandingan bertajuk duel klasik ini, suporter kedua kesebelasan berhasil menembus tribun stadion. Padahal sebelumnya, pihak kepolisian melarang penonton hadir.
Pantauan Tribun Jateng, penonton sudah berhasil masuk ke stadion sejak kick off babak pertama. Berawal dari sisi tribun timur stadion kemudian menjalar ke sisi selatan tribun stadion Moch Soebroto. Setelah suporter masuk, situasi masih berjalan aman hingga akhir babak pertama.
Namun pada babak kedua, pertandingan sempat terhenti selama 25 menit. Tepatnya beberapa detik setelah gol keempat Persebaya lahir di menit ke-65, lewat Osvaldo Haay.
Hal ini berawal dari suporter yang berada di sisi selatan turun ke sisi pinggir lapangan melakukan aksi protes.
Seusai laga, pelatih PSIS, Banur mengaku, pemainnya tampil di bawah performa. Bahkan, jika dibanding dengan tiga laga away terakhir menghadapi Arema FC, PSM Makassar dan Persija Jakarta.
"Kami kalah segalanya. Mereka (Persebaya Surabaya) unggul dalam determinasi dan lebih cepat. Ini kerja keras saya ke depan harus membenahi tim ini," kata Banur dalam jumpa pers seusai laga.
Banur mempertanyakan mengapa para pemain PSIS tidak bermain seperti biasanya.
"Kok tiba-tiba determinasinya tidak ada. Main away malah bagus. Main di kandnag, seperti tifak ada gairah. Passing salah, koordinasi pemain belakang tidak ada. Itu PR buat saya," ungkapnya.
Eks-pelatih Cilegon United ini mengatakan kendati pemainnya tampil buruk, ia tak ingin pemainnya disalalahkan.
"Itu PR untuk saya, yang pasti anak-anak sudah berusaha maksimal. Saya yakin mereka tidak mau kalah di kandangnya. Mungkin saya yang salah. Saya akan perbaiki. Apa pun hasilnya saya respek kepada pemain," ucapnya.
Sementara itu, bek sayap kiri PSIS, Frendi Saputra, mengaku kecewa atas hasil yang diraih timnya. "Saya pasti kecewa. Tapi kami ke depan, insyaallah, kami akan bermain lebih baik lagi," kata Frendi.