World Up Clean Day, Bupati Sragen Ajak Warga Lakukan Gerakan Pungut Sampah Serentak
Bertempat di halaman Sekda Kabupaten Sragen, Bupati memimpin apel dalam rangka World Up Clean Day dengan aksi gerakan pungut sampah serentak.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Bertempat di halaman Sekda Kabupaten Sragen, Bupati memimpin apel dalam rangka World Up Clean Day dengan aksi gerakan pungut sampah serentak.
Pasca upacara, Bupati beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Sragen bersepeda mengunjungi Pasar Bunder Sragen dan beberapa titik untuk memungut sampah.
Pelaksana kegiatan Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sragen Zubaidi mengatakan, latar belakang kegiatan ialah masalah persampahan yang terus mengalami peningkatan.
"Ini semua tidak lepas dari pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi dan pola konsumsi masyarakat," kata Zubaidi, Sabtu (21/9/2019).
Menurutnya, pertumbuhan pesat di sektor industri juga merupakan imbas dari meningkatnya pendapatan rumah tangga dan makin beragamnya pola serta jenis konsumsi masyarakat.
• Peringati HUT ke 64 Polantas, Satlantas Polres Tegal Kota Lakukan Donor Darah
• Polisi di Purworejo Ajak Warga Pungut Sampat di Kutoarjo, Dari Alun-alun hingga Terminal
Kondisi tersebut menyebabkan bertambahnya volume, beragam jenis dan karakteristik sampah dan limbah termasuk sampah plastik.
"Bencana akibat melubernya sampah bisa ditekan jika ada kesadaran masyarakat untuk berperilaku peduli terhadap lingkungan.
Salah satunya ialah memilah sampah yang organik maupun anorganik," pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati kepada Tribunjateng.com mengatakan sampah yang paling dominan ialah sampah konsumsi seperti air mineral, bungkus makanan-makanan ringan bungkus permen tisu bekas.
"Dan juga menjadi perhatian bersama adalah tempat pembuangan akhir.
Sampah plastik yang sulit dan bahkan ada yang tidak bisa terurai," kata Yuni.
Yuni juga menyampaikan gerakan power sampah serentak yang dilaksanakan sebagai tonggak ubah niat baik menjadi aksi baik hari ini bergerak untuk sragen peduli sampah melalui zero waste lifestyle.
Zero waste lifestyle sendiri yaitu gaya hidup positif yang meminimalkan penggunaan bahan yang mencemari lingkungan dan menolak pemakaian bahan kali pakai dalam kehidupan sehari-hari.
Yuni menyampaikan dimulai dari 57 sekolahan sudah meraih penghargaan adiwiyata tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional dan mandiri.
"Pada 2019 sebanyak tiga sekolah meraih penghargaan adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah, 2019 SMP Negeri 1 Gemolong, SMP Negeri 1 Sukodono dan SMP Negeri 2 Gondang," kata Yuni.