Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kalteng Putra vs PSIS Semarang: Imbang Rasa Menang

PSIS Semarang memetik satu poin di kandang Kalteng Putra dalam pertandingan Liga 1 pekan ke-21 di Stadion Tuah Pahoe, Palangkaraya

TRIBUN JATENG/FRANCISKUS ARIEL SAPUTRA
Aksi Fauzan Fajri Nasrullah saat melakukan duel udara dengan para pemain Kalteng Putra dalam pertandingan perdana PSIS di Liga 1 musim 2019, Kamis (16/5/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, PALANGKARAYA -- PSIS Semarang memetik satu poin di kandang Kalteng Putra dalam pertandingan Liga 1 pekan ke-21 di Stadion Tuah Pahoe, Palangkaraya, Selasa (24/9) sore.

Laga yang berlangsung di tengah kabut asap itu berakhir seri 0-0.

Sejak awal laga, pertandingan berjalan alot. Tidak banyak peluang yang benar-benar berbahaya lahir dari kedua tim.

Dalam jalannya babak pertama, kedua tim bermain dalam tempo sedang. Meski begitu, sejumlah peluang lahir dari kedua tim di babak pertama ini.

PSIS lebih dulu mendapat peluang melalui tendangan bebas Bruno Silva pada menit ke-10. Namun sepakan Bocin, demikian sapaan akrab Bruno, dari sudut sempit masih mampu ditangkap kiper Kalteng Putra, Reky Rahayu.

Pada menit ke-24, Kalteng Putra sebetulnya sukses mencetak gol ke gawang PSIS. Namun tandukan Rafael Bonfim dianggap tidak sah sebab dia dianggap mengganggu penjaga gawang PSIS, Joko Ribowo.

Selebihnya, hingga turun minum tak ada lagi peluang yang emas dari kedua tim. Skor pun masih imbang sama kuat 0-0.

Pada babak kedua, PSIS lebih bermain defensif. Sementara tim tuan rumah memanfaatkan situasi tersebut dengan mengurung pertahanan PSIS.

Sejumlah peluang lahir dari tim tuan rumah di babak pertama, terutama lewat sejumlah peluang tendangan bebas melalui Patrich Wanggai, Yan Pieter Nasadit, dan I Gede Sukadana. Namun hingga peluit panjang dibunyikan, Kalteng Putra gagal mencetak gol ke gawang PSIS.

Dengan satu poin itu, kini PSIS mencetak 20 poin hasil 21 laga. Di pekan ke-22, 29 September mendatang, PSIS akan kembali bermain di kandangnya, Stadion Moch Soebroto, Magelang, menghadapi Perseru Badak Lampung FC.

Seusai laga, pelatih PSIS, Bambang Nurdiansyah mengatakan, satu poin yang diraih anak asuhnya sudah lebih dari cukup. Ia mengaku puas, kendati tak memenangi laga.

"Terus terang saya cukup berdebar-debar karena tidak gampang mengangkat moral pemain ketika kemarin dihajar Persebaya 0-4 di kandang.

Saya respect ke pemain saya, mereka lupakan kekalahan itu dan sore ini mereka tampil all out," kata Banur, demikian sapaan akrabnya, dalam jumpa pers seusai laga.

Eks-pelatih Cilegon United ini menyebut, paling tidak Bruno Silva dkk mampu tampil tanpa beban, setelah sebelumnya mendapat kritikan para suporter seusai kalah telak di kandang ketika menjamu Persebaya.

"Dan yang pasti saya syukuri, dan pemain bisa bangkit, bangun dari tekanan. Tapi alhamdulillah mereka bangkit. Kebetulan saya juga mantan pemain. Saya katakan. kalau mereka tidak mau dicaci ya harus menang," kata Banur.

Menurut Banur, konsekuensi jika pemain tidak tampil konsisten, sudah pasti akan mendapatkan kritik.

"Sepuluh kali menang, sekali kalah saja pasti dimaki. Jadi satu poin hari ini sangat luar biasa bagi saya," kata Banur.

Dalam laga kontra Kalteng Putra, Banur menurunkan tiga striker terbaik sekaligus, yakni Bruno Silva, Claudir Marini Junior, dan Hari Nur Yulianto. Namun, nyatanya PSIS belum mampu mencetak gol ke gawang lawan.

"Yang pasti setiap pertandingan semuanya kami evaluasi. Namun sekali lagi tidak gampang membangkitkan moral. Draw saja sudah sangat baik, rasanya seperti menang. Finishing ke depan akan kami perbaiki," kata Banur.

Sementara itu, gelandang serang PSIS, Septian David Maulana mengatakan, satu poin yang diraih timnya atas Kalteng Putra menjadi modal penting sebelum laga kandang menghadapi Perseru Badak Lampung FC.

"Alhamdulillah kemenangan hari ini menjadi motivasi kami untuk pertandingan selanjutnya. Walaupun satu poin hari ini tetap kami syukuri," kata David.

Dengan hasil itu, PSIS gagal revans atas Kalteng Putra, yang menang pada pertemuan pertama di Magelang
Kami Unggul 85 Persen Penguasaan Bola

Pelatih Kalteng Putra, Gomes de Oliveira, tetap mengapresiasi pemainnya, kendati gagal mewujudkan ambisi memenangi laga kandang kontra PSIS.

"Kalteng Putra berjuang selama 90 menit. 85 persen penguasaan bola kami kuasai. Kami cetak gol dan dianulir. Saya tetap berterima kasih atas perjuangan pemain yang berjuang 90 menit. Sayang kami tak dapat poin maksimal," kata Gomes de Oliveira, dalam jumpa pers seusai laga, Selasa (24/9).

Dalam laga kontra PSIS, Kalteng Putra sebetulnya mampu mengontrol pertandingan di babak kedua, sayang sejumlah peluang lewat tendangan bebas mentah begitu saja. Pemain-pemain yang mengeksekusi tendangan bebas tidak meanfaatkan peluang tersebut.

Tak hanya itu, dewi fortuna seperti tak berpihak kepada Kalteng Putra. Pemain anyar Kalteng, David Bala, juga mengalami cedera di babak kedua. Padahal pemain tersebut dikenal memiliki tendangan bebas mematikan.

"Kalau free kick itu, ya kami butuh latihan lagi. Tapi meskipun sudah banyak latihan harus melatih akurasi lagi.

Setelah David Bala keluar lini tengah kami sedikit lemah, tapi setelahnya kami masukkan Yan Pieter. Lini tengah kembali bagus, dan Pieter juga main bagus hari ini," kata pelatih asal Brasil tersebut.

Hasil seri tersebut membuat Kalteng Putra masih tertahan di posisi 16 atau masih berada di zona degradasi. Gomes meyakini, timnya masih mampu bangkit dan keluar dari zona degradasi.

"Kami harus betul-betul berkumpul dengan semua elemen yang ada disini agar tim ini semakin kuat," ucapnya.

Terdekat, Kalteng Putra bakal menghadapi Bali United. Gomes mengatakan, ia tetap percaya kepada anak asuhnya bisa segera bangkit. (arl)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved