Dua Halte Trans Semarang Dilengkapi Vending Machine untuk Transaksi Nontunai
Vending machine ini digunakan untuk pembayaran nontunai tiket BRT melalui Gopay maupun Kartu Elektronik BRT (E-BRT)
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Merayakan 10 tahun beroperasinya Trans Semarang, Badan Layanan Umum Unit Pelaksana Teknis Daerah (BLU UPTD) Trans Semarang bekerjasama dengan Gopay memberikan kemudahan bagi para pengguna jasa dengan menghadirkan vending machine.
Vending machine ini digunakan untuk pembayaran nontunai tiket BRT melalui Gopay maupun Kartu Elektronik BRT (E-BRT).
Kepala BLU UPTD Trans Semarang, Ade Bhakti Ariawan mengatakan, dua vending machine yang merupakan hibah dari Gopay diletakkan di dua halte besar yakni di Halte Simpanglima dan Halte Balai Kota.
Berdasarkan catatan BRT Trans Semarang, transaksi nontunai pengguna jasa BRT pada 2017 lalu hanya 0,80 persen.
Semenjak berkolaborasi dengan Gopay pada September 2018 lalu, pengguna transaksi nontunai meningkat hingga 4,94 persen.
Hingga Agustus 2019, tercatat sudah 9,22 persen penumpang BRT Trans Semarang yang telah memanfaatkan transaksi nontunai.
"BRT Trans Semarang sejak 2017 telah menggunakan pembayaran nontunai. Transaksi nontunai mengalami peningkatan sejak bekerja sama dengan GoPay, mulai 3 September 2018 lalu," kata Ade.
Lebih lanjut, dengan hadirnya vending maching, Ade berharap, dapat memberikan kemudahan bagi para pengguna BRT dalam melakukan transaksi nontunai.
"Kami tidak mengambil keuntungan. Kami hanya ingin membuat pengguna BRT lebih mudah. Semangat kami terus berbenah. Kami membenahi semua lini. Kami harap kedepan sisi nontunai akan lebih dikembangkan lagi," tuturnya.
Tidak hanya memberikan kemudahan transaksi saja, dalam rangka satu dekade Trans Semarang, Ade memberikan promo hanya membayar Rp 10 saja melalui transaksi nontunai menggunakan Gopay pada dua vending machine tersebut. Promo ini berlaku mulai 26 September 2019 hingga 31 Oktober 2019.
Sementara, Head of Sales Gopay, Arno Tse mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Pemkot Semarang dalam rangka mewujudkan Semarang sebagai Smart City, satu diantaranya menghadirkan Gopay sebagai opsi pembayaran nontunai.
"Lewat inisiatif tersebut, kami ingin menghadirkan kemudahan pembayaran nontunai kepada masyarakat Semarang sehingga mereka dapat semakin terbiasa memanfaatkan teknologi untuk aktivitas sehari-hari," tuturnya.
Melihat antusiasme masyarakat Semarang untuk menggunakan pembayaran nontunai, Arno pun berinovasi mendukung Semarang menjadi smart city dengan menghadirkan vending machine. Selain untuk pembayaran tiket BRT, vending maxhung juga dapat untuk melakukan top up dan cek saldo kartu E-BRT. Jika vending machine ini banyak digunakan masyarakat, kedepan pihaknya berusaha akan memperbanyak vending machine untuk mempermudah transaksi.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, mengapresiasi upaya yang dilakukan BRT Trans Semarang dan Gopay. Namun, dia berharap pihak pengelola juga terus berbenah tidak hanya penggunaan transaksi nontunai saja.
"Saya masih temui supir yang ugal-ugalan. Saya mendapat laporan beberapa BRT yang knalpotnya hitam. Saya juga merasakan sendiri," tutur Hendi, sapaan akrabnya.
Dia meminta, BLU UPTD Trans Semarang dapat memberikan pembinaan secara rutin untuk meningkatkan kemampuan para driver. Peningkatan pelayanan merupakan hal yang wajib dilakukan agar masyarakat merasa nyaman menggunakan transportasi massal BRT Trans Semarang. (eyf)