Robiah Keluhkan Pedagang Pasar Pagi Ambarawa yang Tak Tertib Aturan
Jalan Jenderal Soedirman Ambarawa, tepatnya di depan Pasar Projo Ambarawa hingga saat ini selalu macet.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Jalan Jenderal Soedirman Ambarawa, tepatnya di depan Pasar Projo Ambarawa hingga saat ini selalu macet.
Hal tersebut diakibatkan adanya aktivitas jual-beli yang berlangsung sejak dini hari hingga sore hari hingga ke trotoar pasar.
Ironisnya, aktivitas perdagangan tersebut justru berbanding terbalik dengan suasana di dalam Pasar Projo.
Riuhnya aktivitas di luar Pasar Projo membuat sejumlah pedagang dan warga berharap adanya ketertiban terkait waktu operasional pedagang pasar pagi yang berjualan di lingkungan Pasar Projo tidak mengganggu lalu lintas.
Pada Rabu (2/10/2019) siang, pedagang yang menjajakan sayur dan buah masih menggelar lapak di sekitar pasar.
Robiah, seorang pedagang mengeluhkan para pedagang pasar pagi yang enggan mengikuti aturan untuk masuk pasar setelah pukul 07.00.
• Hari Batik Nasional, Ada Pembatik yang Cuma Dibayar Rp 400 Ribu Sebulan dan Tak Punya Jaminan Sosial
• Batik Tegalan Bermotif Kecipir Menang di Lomba Fashion Show Batik TIngkat Kabupaten Tegal
• Mahasiswa UMP Demo, Begini Trik Kapolres Purworejo Redam Ketegangan Massa
• Derita Warga Desa Langgar Purbalingga, 5 Bulan Menunggu Suara Mesin Berharap Truk Pembawa Air Bersih
Ia menyatakan akibat ulah para pedagang pasar pagi membuat para pembeli enggan masuk ke dalam los pasar.
"Kalau sesuai aturan kan seharusnya pedagang pasar pagi yang masih memiliki barang dagangan, harus masuk ke pasar pukul 07.00.
Tapi sampai sekarang sekarang mereka masih jualan di sana," keluhnya.
Akibat perbuatan pedagang pasar pagi, aktivitas di Pasar Projo justru tertumpuk di area pintu masuk yang berada di jalan provinsi yang menghubungkan Yogyakarta-Semarang.
Kemacetan pun tak dapat dihindarkan karena adanya aktivitas warga maupun pedagang yang bertransaksi, angkutan umum yang ngetem, pedagang yang mangkal, kendaraan yang keluar-masuk pasar.
Sulasmi, pembeli di Pasar Projo mengaku memilih berbelanja di area luar karena malas berjalan terlalu jauh hingga ke dalam pasar.
"Lebih gampang dan harganya juga sama saja," ungkapnya.
Sulistyo warga Kupang Kidul, Ambarawa merasa terganggu jika harus melintas depan Pasar Projo.
Pasalnya dari dulu kemacetan selalu terjadi di depan pasar.