Inilah 5 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia, Ayatollah Ali Khamenei hingga Raja Salman

Pusat Studi Islam Strategis Kerajaan Yordania merilis 500 tokoh Muslim berpengaruh di seluruh dunia untuk edisi 2020 mendatang.

Editor: m nur huda
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Presiden Joko Widodo saat memasuki Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2017). Kunjungan Raja Salman ke Indonesia setelah 47 tahun lalu dalam rangka kerja sama bilateral Indonesia - Arab Saudi. 

TRIBUNJATENG.COM - Pusat Studi Islam Strategis Kerajaan Yordania merilis 500 tokoh Muslim berpengaruh di seluruh dunia untuk edisi 2020 mendatang.

Dalam publikasi dari The Muslim 500, publik terutama menyoroti lima besar dari tokoh itu.

Di antaranya adalah Raja Salman dari Arab Saudi.

Kemudian Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Berikut keseluruhan daftar dari lima besar tokoh Muslim berpengaruh dunia itu.

1. Hakim Sheikh Muhammad Taqi Usmani (Sarjana Yurisprudensi dan Finansial Islam)

Sheikh Mufti Muhammad Taqi Usmani merupakan salah satu sarjana terkemuka dalam bidang Hadits, yurisprudensi, dan finansial Islam.

Dia merupakan pemimpin intelektual Sekolah Islam Deobandi, dan Hakim Pengadilan Tinggi Syariat Mahkamah Agung Pakistan pada 1982 sampai Mei 2002.

Dia masuk dalam peringkat pertama karena posisinya sebagai ketua bank maupun institusi finansial Islam, dan memimpin Dewan Syariah Internasional untuk Organisasi Akuntansi dan Audit Institusi Finansial Islam.

Dia menerjemahkan Al-Quran baik ke bahasa Inggris dan Urdu, dan penulis enam volume komentar mengenai Hadis Sahih Muslim.

Fatwa yang Usmani telurkan dalam 45 tahun terakhir dipublikasikan dalam empat volume buku, dan menulis lebih dari 80 buku dalam bahasa Inggris, Arab, dan Urdu.

2. Ayatollah Ali Khamenei (Pemimpin Tertinggi Iran)

Grand Ayatollah Khamenei merupakan pemimpin kedua Republik Islam Iran.

Dia lahir di Mashhad, dan menempuh pendidikan di Seminari Keagamaan Qom.

Khamenei menjadi figur penting Revolusi Iran pada 1979, dan kemudian menjadi Pemimpin Tertinggi Iran menggantikan Ruhollah Khomeini.

Dia berada di peringkat kedua karena posisinya sebagai pemimpin keagamaan yang memberikannya peran unik dalam relasi politik.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved