Ganjar Gagas Kongres Sampah Atasi Persoalan Sampah di Jateng
Dalam kongres yang digagas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, akan dibahas solusi dan penanganan masalah sampah
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: galih pujo asmoro
Sementara, untuk mengatasi jumlah tersebut, Jawa Tengah memiliki kekuatan 1.562 Bank Sampah, 144 TPA dengan pola 3R (reduce, reuse, recycle). Serta 542 Rumah Rosok yang bisa mengurangi 4,71 persen total jumlah sampah.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menambahkan, untuk mengatasi permasalahan sampah, diperlukan cara sistematis yang jelas agar dapat diatasi.
"Hari ini banyak orang bicara, saya punya bank sampah, punya relawan dan lainnya."
"Atau bahkan ada ungkapan ini mesti diselesaikan pemerintah dengan membayar orang."
"Tapi semua itu sudah ada dan ternyata persoalan sampah belum bisa kami tangani," ujar Ganjar.
Ia melanjutkan sampah organik dan plastik masih mendominasi dengan persentase, 60 persen untuk organik dan 15 persen untuk plastik.
Bahkan, berdasarkan data The World Bank 2018, 87 kota di pesisir Indonesia memberikan kontribusi sampah ke laut mencapai 9 juta ton.
Nantinya, di kongres ada beberapa sidang komisi beranggotakan akademisi, birokrat, masyarakat dan aktivis yang akan mengidentifikasi dan mengeluarkan keputusan terkait beberapa persoalan sampah.
"Dari itu saya mengharapkan dari kongres ini akan ada keluaran, ada yang fokus menangani perilaku masyarakat yang mesti berubah, ada yang fokus regulasi, harus ada tempat sampah misalnya atau ada solusi lain."
"Teknologi sampah yang sudah ada akan bermanfaat jika perilaku kita sudah tertata," jelas dia.
Namun, Ganjar menyadari itu bukan pekerjaan ringan.
Dia berkaca pada Kongres Sungai yang telah berjalan selama empat tahun ini. (Mamdukh Adi Priyanto)