Topan Terkuat Hagibis Sedang Menerjang Jepang, Puncak Badai Diperkirakan Datang Nanti Malam
Topan terkuat selama 60 tahun sedang menerjang jepang, pusat badai diperkirakan mendarat di tengah atau timur Jepang pada Sabtu malam waktu Jepang, d
Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Topan Hagibis menerjang kawasan Jepang Sabtu (12/10/2019).
Topan yang diprediksi sebagai topan terkuat dalam 60 tahun terakhir ini telah melemah saat mendekati Jepang.
Topan Hagibis sudah masuk ke wilayah Tokai dan Kanto. Angin kemudian bergerak ke utara melalui Tohoku.
Dikutip dari https://edition.cnn.com, Topan Hagibis ini sudah memasuki kecepatan 195 km per jam.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengatakan, pusat badai diperkirakan mendarat di tengah atau timur Jepang pada Sabtu malam waktu Jepang, dengan embusan angin maksimum sebesar 216 km/jam.
JMA menyebut Hagibis adalah badai besar yang luar biasa, diprediksi membawa "angin brutal dan merubah lautan jadi ganas.
• Topan Terkuat Hagibis Sedang Terjang Jepang, 1 Orang Tewas
Perkembangan hingga saat ini, pukul 17:14 waktu Jepang, satu orang telah tewas dan beberapa lainnya sudah mengalami cedera.
Seorang pria berusia 49 tahun ditemukan tak sadarkan diri di sebuah truk mini yang terguling akibat terpaan angin kencang di Chiba, timur Tokyo. Ia kemudian meninggal saat dilarikan ke rumah sakit.
Dilansir dari www3.nhk.or.jp, petugas Meteorological Agency Yasushi Kajihara mengatakan, Topan Hagibis dapat memicu rekor curah hujan yang setara dengan topan mematikan pada 1958, yang memicu tanah longsor di Kanto dan membanjiri Sungai Kano di Prefektur Shizuoka.
Kala itu, 888 orang tewas dan 381 lainnya hilang.
Ia juga mengungkapkan bahwa selain angin kencang dan ombak tinggi, kemungkinan akan terjadi hujan dengan rekor curah hujan di sekitar kawasan Kanto.
Para petugas badan meteorologi menegaskan bahwa kekuatan Topan Hagibis kemungkinan akan setara dengan topan yang menewaskan lebih dari 888 orang di kawasan Kanto dan pulau-pulau Izu di tahun 1958.
Air pasang diperkirakan akan terjadi di sepanjang pesisir Pasifik di bagian timur Honshu mulai Sabtu hingga Minggu (13/10/2019).
Sementara hujan lebat sempat diprediksi akan turun dari Jumat (11/10/2109) dan berakhir hingga Minggu, dengan risiko besar terjadinya banjir dan tanah longsor.
Dilansir dari kompas.com, Wahyu Cahyo Saputro, salah satu warga negara Indonesia yang tinggal di Jepang, berbagi cerita mengenai fenomena langit berwarna pink jelang Topan Hagibis.
Wahyu mengungkapkan, kantornya berlokasi Perfektur Hiroshima. Dari lokasi ini, ia sempat melihat langit berwarna pink.
“Iya kemarin sore (melihat langit berwarna pink). Sekitar pukul 17.35 (waktu setempat)” ujar Wahyu, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/10/2019) pagi.
Fenomena ini, menurut dia, hanya berlangsung sebentar.
Kondisi angin di Hiroshima, kata Wahyu, tak terlalu kencang.
“Enggak terlalu khawatir, karena memang bukan yang pertama kalinya Jepang dilewati badai topan,” kata Wahyu.
Sementara itu, lanjut dia, di wilayah lainnya, seperti di Kanto, Tokyo, bahan makanan di sejumlah toko habis diborong warga.
(tribunjateng.com/jen)