Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dana Tali Asih untuk PSK Sunan Kuning Sudah Cair, Lia Akan Gunakan untuk Usaha Katering

Dana tali asih untuk para wanita pekerja seks komersial (PSK) di Lokalisasi Sunan Kuning sudah dilakukan pencairan.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: m nur huda
Tribun jateng/Hermawan Handaka
Dinas Sosial Kota Semarang (Dinsos) bersama Bank Jateng melakukan pemberkasan pencairan dana tali asih kepada 448 PSK Lokalisasi Sunan Kuning, di Balai RW 04, Kelurahan Kalibanteng Kulon, Kecamatan Semarang Barat, Senin (14/10). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dana tali asih untuk para wanita pekerja seks komersial (PSK) di Lokalisasi Sunan Kuning sudah dilakukan pencairan.

Pemberkasan pencairan dilakukan langsung oleh Bank Jateng bersama petugas Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang, di Balai RW 4, Kelurahan Kalibanteng Kulon, Kecamatan Semarang Barat, Senin (14/10/2019).

Ratusan PSK Sunan Kuning mengantre pemberkasan sejak pagi. Mereka juga sudah membawa persyaratan yang diminta, di antaranya materai dan KTP.

"Tadi sudah tanda tangan berkas-berkas. Dana sudah masuk, tapi baru ditunjukan. Pembagian tabungannya Jumat (18/10/2019) saat seremonial penutupan," tutur seorang PSK asal Semarang, Lia (35).

Lia mengaku legawa, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sudah mengupayakan tali asih kepada para PSK. Dia berencana menggunakan dana tersebut untuk menghidupkan usaha kateringnya.

Dinas Sosial Kota Semarang (Dinsos) bersama Bank Jateng melakukan pemberkasan pencairan dana tali asih kepada 448 PSK Lokalisasi Sunan Kuning, di Balai RW 04, Kelurahan Kalibanteng Kulon, Kecamatan Semarang Barat, Senin (14/10/2019).
Dinas Sosial Kota Semarang (Dinsos) bersama Bank Jateng melakukan pemberkasan pencairan dana tali asih kepada 448 PSK Lokalisasi Sunan Kuning, di Balai RW 04, Kelurahan Kalibanteng Kulon, Kecamatan Semarang Barat, Senin (14/10/2019). (Tribun jateng/Hermawan Handaka)

"Rencana mau usaha katering. Sebelumnya aku pernah sudah punya usaha katering, rencananya mau usaha lagi," tuturnya.

Senada, PSK asal Jawa Timur, Bunga (33) juga sudah melakukan pemberkasan.

Meski belum dapat menerima uangnya, setidaknya dia merasa lega Pemkot Semarang sudah memberikan kepastian terkait tali asih kepada para WPS.

Dia pun akan menggunakan dana tersebut sebaik mungkin, yakni berencana membuka toko sebagai usaha barunya.

Bunga menyebut, ada beberapa berkas yang ditandatangani saat pemberkasan. Hanya saja, dia tidak melihat secara detail.

"Tidak terlalu paham apa saja yang ditandatangani. Yang jelas tadi ada Bank Jateng yang mengarahkan sama dari petugas Dinsos," paparnya.

Ketua Resosialisasi Sunan Kuning, Suwandi mengatakan, PSK yang terdata mendapatkan tali asih sebanyak 448.

Dari jumlah tersebut, 447 PSK bersedia melakukan pemberkasan dan menerima tali asih yang diberikan Pemkot Semarang. Sementara satu PSK tidak mau menerima.

"Yang terdata 448 PSK , tapi ada satu yang tidak mau menerima, jadi hanya 447 PSK. Saya sangat berterimakasih kepada Pemkot atas kerjasamanya," ungkapnya.

Menurutnya, pemberkasan tidak mungkin diselesaikan dalam waktu sehari lantaran jumlah PSK begitu banyak. Pemberkasan akan dilanjutkan Selasa (15/10/2019).

Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang, Tri Waluyo mengatakan, pencairan bantuan sosial sudah dilakukan. Adapun buku tabungan akan diberikan Jumat (18/9/2019) selepas seremonial penutupan.

"Hari ini pencairan dari Bank Jateng ke buku rekening masing-masing. Selain itu, hari ini juga memenuhi persyaratan bansos yakni penandatanganan berita acara penyerahan bansos sekaligus tanda tangan kuitansi," jelasnya.

Disebutkannya, pemberkasan pencairan dana tali asih tidak dapat diwakilkan. PSK harus hadir dan menandatangani berkas masing-masing.

Jika PSK tidak hadir saat jadwal pemberkasan, pihaknya memberikan tenggang waktu hingga seremonial penutupan nanti.

"Ada yang baru melahirkan, saudaranya ada yang meninggal, mereka tidak bisa datang datang sesuai jadwal pemberkasan. Kami akan tetap melayani mereka. Kami beri tenggang waktu sampai Jumat saat seremonial," katanya.

Selain pemberkasan, dalam kesempatan itu Dinsos juga melakukan pendataan terkait pemulangan WPS. Hal ini berkaitan dengan penyediaan armada untuk pemulangan ke daerah masing-masing.

"Kami juga menanyakan kepada PSK mau pulang sendiri atau dipulangkan. Kami rekap, kemudian kami siapkan armadanya," ucapnya.

Terkait nominal tali asih, Tri memaparkan, setiap PSK menerima bantuan sosial sebesar Rp 5 juta. Dana tersebut dianggarkan dari APBD Kota Semarang. Sementara, dana tali asih dari Kementerian Sosial (Kemensos) tidak ada.

"Dari Kemensos tidak ada.Tapi, Alhamdilillah Pemkot menyiapkan anggaran sebesar Rp 5 juta," ucapnya. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved