Bahaya Merokok di Dalam Rumah, Bebaskan Rumah dari Asap Rokok

Oleh Riris Risca Megawati - Dosen STIKES Telogorejo Semarang

APAKAH Anda bisa menjamin bahwa paru-paru Anda bersih dari asap rokok?

Perokok pasif atau secoundhand smoker tidak menjamin terbebas dari asap rokok.

Perokok pasif lebih rentan terhadap kanker paru dan penyakit jantung dibandingkan dengan perokok aktif karena Anda akan menghirup zat kimia yang terkandung pada rokok orang lain.

Masyarakat terutama ibu hamil dan anak-anak diwajibkan untuk menghindari paparan asap rokok.

Hasil survey menurut Riskesdas, prevalensi sejak tahun 2013 pada remaja (10-18 tahun) meningkat menjadi 7,2%.

Hingga tahun 2018 prevalensi perokok masih terus meningkat hingga 9,1%.

Pada bungkus rokok sudah tertuliskan bahaya merokok hingga terdapat gambar akibat dari merokok tetapi para perokok menghiraukannya.

Himbauan juga mengarah untuk menjauhkan asap rokok dari anak-anak dan ibu hamil serta pemaparan usia minimal yang dapat mengkonsumsi rokok.

Pemaparan himbauan sudah ditetapkan pada PP No 109 Tahun 2012 dan PerMenKes No.28 Tahun 2013 tentang Pencantuman Peringatan Kesehatan dan Informasi Kesehatan pada kemasan produk tembakau.

Asap rokok yang mengepul di dalam rumah, dapat membawa dampak buruk seluruh keluarga rumah dan akan menempel pada perabotan hingga lantai rumah, walaupun setiap hari membuka jendela.

Sehingga orang yang akan merokok dilarang didalam rumah agar udara di dalam rumah tetap bersih dan sehat.

Terdapat berbagai cara untuk menjaga rumah bebas tanpa asap rokok menurut Kemenkes RI dalam menggalangkan semboyan Germas bersama keluarga dan kader, yaitu:

1. Adanya kesepakatan keluarga untuk menciptakan rumah tangga tanpa adanya asap rokok

2. Tidak memerintahkan anak membelikan rokok