Ini Cara AKBP Adi Sumirat Bentengi Polwan dan Bhayangkari dari Paham Radikal
Seluruh Polwan Polres Semarang dan Bhayangakari mengikuti workshop di Gedung Condrowulan Polres Semarang, Kamis (24/10/2019).
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Seluruh Polwan Polres Semarang dan Bhayangakari mengikuti workshop di Gedung Condrowulan Polres Semarang, Kamis (24/10/2019).
Adapun workshop ini bertema Optimalisasi Peran Polwan daan Bhayangkari Dalam Membentengi Diri dan Keluarga dari Paham Radikalisme, Terorisme dan Intoleransi".
Selain peserta workshop, kegiatan ini juga dihadiri Kapolres Semarang AKBP Adi Sumirat, Kabag Sumda Polres Semarang Kompol Yulius Herlinda, Ketua MUI Kabupaten Semarang Drs. KH. Miftahudin, Akademisi Universitas Diponegoro Semarang Drs. Muchamad Yulianto, M.H., Ketua Bhayangkari Cabang Semarang Mariam Adi Sumirat.
• Jual 1.000 Butir Pil Koplo kepada Polisi di Parkiran Indomaret, Noval Tak Berkutik Saat Ditangkap
• Pangkalan TNI Angkatan Laut Tegal Sekarang Dipimpin Seorang Marinir
• 5 Ribu Ayam Terbakar di Kota Tegal, Warga Sekitar Berebut Bangkai untuk Pakan Lele
• Pendaftaran Calon Wali Kota Semarang Jalur Independent Dibuka Desember 2019 hingga Maret 2020
Dalam sambutannya Kapolres Semarang menyampaikan, bahwa Polwan dan Bhayangkari agar tidak terjebak oleh paham yang menyimpang dari Perundang-undangan yang dapat melanggar hukum.
"Polwan dan Bhayangkari mulai sejak dini harus membentengi diri dan keluarga dari paham radikalisme, terorisme dan intoleransi," ujar Adi.
Kegiatan ini juga diisi paparan materi oleh Akademisi Universitas Diponegoro Semarang, Drs. Muchamad Yulianto, MH.
Adapun isi poin dalam paparan yakni tentang Peran Polwan dan Bhayangkari Dalam Membentengi Diri dan Keluarga dari Paham Radikalisme, Terorisme dan Intoleransi. (*)