Safin Ingin Wirausaha di Kabupaten Pati Capai 15 Persen dari Total Jumlah Penduduk
Wakil Bupati Pati Saiful Arifin berharap, para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Pati tidak pernah menganggap "keterbatasan
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Wakil Bupati Pati Saiful Arifin berharap, para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Pati tidak pernah menganggap "keterbatasan modal finansial" sebagai hambatan dalam mengembangkan usaha.
Bagi Safin, panggilan akrabnya, anggapan-anggapan seperti itu tidak akan muncul dari seseorang yang memiliki mental pengusaha.
"Jangan pernah berpikir seperti itu.
Itu bukan mental usaha," ujar Safin di hadapan anggota Komunitas UMKM Pati (KUPAT) dalam acara Tasyakuran Hari Jadi Ke-1 KUPAT di nDalem KUPAT Jalan Supriyadi Gang III Pati, Sabtu (26/10/2019).
Safin menegaskan, dalam menjalankan usaha, modal dasar yang paling utama adalah kepercayaan, komitmen, kecintaan, dan jejaring.
Jika semua itu telah terpenuhi, lanjut Safin, modal finansial akan datang dengan sendirinya.
Tak hanya itu, Safin juga berpesan, para pelaku UMKM tidak sepatutnya terlalu bergantung pada program pemerintah dalam meningkatkan laju bisnis.
• MotoGP 2019 : Tahun Lalu Podium, Andrea Dovizioso Tetap Tak Suka Sirkuit Phillip Island
• MotoGP 2019 : Kecelakaan Parah di FP 1 Australia, Fabio Quartararo Sebut Minim Pengalaman
• MotoGP 2019 : Steward Putuskan Sesi FP4 dan Kualifikasi MotoGP Australia Dibatalkan
• Air Terjun Sriti, Keindahan Alam Tersembunyi di Tawangmangu Karanganyar
"Sebab, jika terlalu mengandalkan pemerintah, pelaku UMKM akan terninabobokan dan usahanya tidak akan berjalan dengan baik," ucapnya.
Safin berharap, para pelaku UMKM tidak berkecil hati meski harus memulai usaha dengan tertatih-tatih. Baginya, memulai usaha memang berat.
Namun, dengan adanya komunitas semacam KUPAT ini, Safin meyakini, para pelaku UMKM akan sangat terbantu dalam memenuhi satu di antara modal usaha yang paling berharga, yakni jejaring.
"Dari jejaring, kita bisa memperoleh pasar, bahan baku, koneksi, dan sebagainya.
Ini era bisnis kolaborasi, bukan lagi monopoli.
Dengan berjejaring dalam komunitas ini, para pelaku UMKM di Kabupaten Pati bisa maju dan sukses bersama," ungkap Safin.
Ia berharap, KUPAT yang didirikan pada 20 Oktober 2018 dan kini beranggotakan sekira 150 pelaku UMKM ini bisa terus berkembang.