Pencuri HP Siswi SMA di Karanganyar Video Call Orangtua Sambil Tunjukan Alat Kelamin
Pelaku pencurian justru menggunakannya untuk meneror keluarga dan teman korban melalui video call
Penulis: Agus Iswadi | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Gawai milik siswi kelas XI asal SMAN 1 Karanganyar, berinisial KA dicuri orang tidak dikenal.
Nahas, pelaku pencurian justru menggunakannya untuk meneror keluarga dan teman korban melalui panggilan video aplikasi pesan singkat.
Kejadian itu bermula saat KA sedang melakukan scan berkas di tempat fotocopy yang berada tidak jauh dari SMPN 1 Karanganyar, Senin (29/10/2019) pukul 09.30.
Berkas itu digunakan untuk melengkapi persyaratan mengikuti lomba esai tingkat nasional yang diselenggarakan di Universitas Airlangga Surabaya.
"Sepertinya itu sudah diincar sebelumnya. HP ketinggalan di dashboard sepeda motor. Saat KA masuk tempat fotocopy, HP dicuri orang," kata Guru BK Kelas XI SMAN 1 Karanganyar, Satriyo Setiyawan kepada Tribunjateng.com, Selasa (29/10/2019).
Selang beberapa jam kemudian, lanjutnya, pelaku pencurian melakukan panggilan video ke nomor ibu dan teman sekelas KA.
"Sekira pukul 11.00 sampai pukul 12.30. Pertama yang divideo call temannya di kelas. Temannya itu terus merekam video itu dan dikirimkan ke saya. Kemudian ibunya juga divideo call. Padahal HP itu sudah diberi kode keamanan (sandi angka) tapi bisa dibuka. Aplikasi pesan singkat juga diberi kode keamanan tapi juga bisa dibuka," terangnya.
Satriyo menjelaskan, ibu KA yang menerima panggilan video itu sontak kaget, lantaran gambar video itu memamerkan bagian tubuh pria dari perut sampai paha (alat kelamin pria).
Mengetahui hal itu akhirnya ibu KA datang ke sekolahan.
"Ibunya cerita sama saya, anak saya panggil. Mereka nangis. Bapaknya di Samarinda juga di video call. Keluarga besar dan nomor yang ada di HP itu ditelepon semua," jelas Satriyo.
Pelaku juga memberikan ancaman, jika menginginkan HP kembali maka harus mengikuti permainannya.
Kemudian, didampingi Wakil Kepala Sekolah, saksi dan yang bersangkutan melaporkan kejadian itu ke Satreskrim Polres Karanganyar pada Senin (29/10/2019) pukul 13.00 WIB.
"Saya lapor ke Satreskrim Polres Karanganyar, lalu dibuat laporan pengaduan. Dus book HP disuruh bawa," ungkap Satriyo.
Selanjutnya, pihaknya menunggu perkembangan penyelidikan yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Karanganyar.
Hingga hari ini sekira pukul 09.55 WIB, teman satu kelas KA sempat mencoba menghubungi nomor yang digunakan untuk meneror. Namun sudah tidak aktif.
"Sempat bales, tapi habis itu tidak aktif lagi," pungkasnya. (Ais).