Perguruan Tinggi Dituntut Bisa Berdaptasi, Sinkronisasi Kurikulum Bersama Sekolah

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah mengimbau perguruan tinggi untuk dapat beradaptasi dengan regulasi-regulasi Mendikbud Dikti Nadiem Makarim.

Salah satunya sinkronisasi kurikulum sekolah ke perguruan tinggi.

"Artinya perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta harus bisa beradaptasi," jelas Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah Prof Dr DYP Sugiharto ditemui usai membuka prosesi wisuda ke-80 Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang, di Masjid Agung Jawa Tengah, Rabu (30/10/2019).

Regulasi tersebut, menurut Prof DYP Sugiharto ialah terkait perubahan kurikulum pada pendidikan di SMA-SMK sederajat.

Menurutnya kurikulum tersebut direlevankan dengan kondisi digitalisasi yang marak saat ini.

"Jadi bukan hal mustahil peserta didik sudah mendapatkan penguatan soft skill sejak di bangku SMA sederajat," katanya.

Meski belum diterapkan, menurut Prof DYP penguatan soft skill yang didapatkan peserta didik di bangku SMA sederajat meliputi pengoptimalan bahasa Inggris, penguatan bahasa coding atau pemrograman, serta kemampuan menganalisis data statistik.

Perguruan tinggi menurut Prof DYP juga tak boleh tinggal diam.

Artinya apa yang sudah diregulasikan Menteri Nadiem di tingkat SMA sederajat, harus berjalan selaras saat lulusannya masuk universitas.

"Misalnya meminta dosen-dosen perguruan tinggi untuk lebih belajar bahasa Inggris, hingga bahasa pemrograman untuk fakultas terkait," paparnya.