Fokus : Menu Politik

Negeri ini kaya raya. Kaya tambang, perkebunan, buah-buahan, pertanian, peternakan, perikanan, dan lainnya. Pantas bersemboyan “gemah ripah loh jinawi

Penulis: sujarwo | Editor: galih permadi
tribunjateng/bram
Sujarwo atau Pak Jarwo wartawan Tribun Jateng 

Wartawan Tribun Jateng, Sujarwo

Negeri ini kaya raya. Kaya tambang, perkebunan, buah-buahan, pertanian, peternakan, perikanan, dan lainnya. Pantas bersemboyan “gemah ripah loh jinawi”, tenteram dan makmur serta sangat subur tanahnya.

Dalam urusan perut, beragam menu tersaji. Tiap daerah memiliki menu khas. Semua menu dari bahan milik sendiri, tak perlu repot-repot impor. Boleh saja jika kemudian menginspirasi politisi, muncullah beragam menu politik.

Belum lama ramai dibicarakan politik nasi goreng. Bermula Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto bertemu dalam suasana hangat. Seusai pertemuan, keduanya menggelar jumpa pers dan bicara soal nasi goreng.

"Tadi Ibu Mega memenuhi janjinya memasak nasi goreng untuk kami. Luar biasa nasi gorengnya, saya sampai nambah, padahal beliau sudah ingatkan saya suruh diet," kata Prabowo membuka jumpa pers di kediaman Megawati, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Rabu (24/7/2019).

Megawati, yang bicara setelah Prabowo, menegaskan diplomasi politik nasi goreng dengan Prabowo. Politikus perempuan, kata Mega, punya kelebihan karena bisa berdiplomasi lewat masakan. "Beliau katakan nasi goreng yang saya buat enak, katanya.... Perempuan pemimpin politik ada bagian yang sangat mudah meluluhkan hati laki-laki, itu namanya politik nasi goreng," kata Megawati.

Sebelumnya, Sabtu (13/7/2019) singkong ubi rebus disebut-sebut jadi menu rekonsiliasi Jokowi-Prabowo. Maklum, keduanya saat itu baru saja bertarung dalam Pilpres 2019, dan perkembangan politik kemudian terkesan negeri ini terancnm 'terbelah'. Dalam pertemuan kedua tokoh nasional di Stasiun MRT Lebak Bulus Grab, Jakarta Selatan itu dilanjutkan di gerai Sate Khas Senayan yang berada di Mall FX Sudriman. Keduanya berbicang santai sambil menyantap makan siang.

"Pak Jokowi dan Pak Prabowo pesan sate ayam, sate kambing, teh tawar terus lontong, ongol, cenil, mendut. Iya pesen pecel madiun, enggak (semua) cuma beberapa aja, es kelapa batok, terus ada lagi singkong dan ubi rebus," ujar Area Manager Sate Khas Senayan, Adi kepada wartawan.

Steve Jobs pun terinsipirasi menu terkait tentang pemimpin. Pemimpin, menurutnya , bukan penjual es krim yang bisa membuat semuanya jadi senang. Pemimpin itu memegang tanggung jawab bangsa. Jadi tidak bisa menyenangkan semua pihak.

Ucapan Steve Jobs ini dikutip Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristyanto terkait Presiden Jokowo dalam hal penyusunan Kabinet Indonesia Maju. Hasto mengatakannya di GOR Bulungan dalam acara peringatan Hari Sumpah Pemuda, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2019).

Es krim sendiri adalah sebuah makanan beku dibuat dari produk susu seperti krim (atau sejenisnya), digabungkan dengan perasa dan pemanis. Konon Cina adalah pencipta pertama dari si lembut ini pada 3000 SM. Es krim yang kita nikmati hingga hari ini ternyata mulai disebarkan dari Italia pada abad ke-17.
Nasi goreng, singkong ubi rebus, dan es krim memang sudah merakyat, populer di kalangan rakyat kebanyakan. Tak terkecuali pecel. '

Tentang pecel, presiden pertama Indonesia, Soekarno, memiliki cerita tersendiri. Muslih, pelayan pribadi keluarga Soekarno bercerita, salah satu santapan favorit Presiden Sukarno adalah sambal pecel. Sambal ini hampir selalu ada di meja makan keluarga sang presiden.

Guruh Sukarno dalam Bung Karno & Kesayangannya, menuturkan, kalau ke negara-negara Eropa atau Amerika, Sukarno biasanya minta disediakan salad segar tanpa sausnya kepada manajemen hotel tempat menginap atau kepala rumah tangga istana di sana. Sebagai pengganti sausnya, Soekarno, yang disebut "penyambung lidah rakyat" dalam bukunya Cindy Adams ini, mencairkan sambal pecel yang dibawanya. Jadilah Indonesia salad yang lezat dan siap disantap.

Begitulah sebagian tentang menu politik. Apapun rasanya, karena sudah tersaji, harus disantap meski bisa jadi tak bikin rakyat kenyang. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved