Saelany Sebut Stunting Sorotan Utama Pemkot Pekalongan
Saelany mewacanakan akan menggandeng RS Hermina yang kini ada di Kota Pekalongan untuk mengatasi permasalahan stunting.

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Kasus balita stunting di Jawa Tengah masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah.
Tak terkecuali di Kota Pekalongan, dimana angka balita stunting mengalami kenaikan.
Melalui data Dinkes Kota Pekalongan, pada April 2019 menyebutkan, terdapat 19.007 balita di Kota Pekalongan.
Sekitar 6,99 persen di antaranya dinyatakan berstatus stunting, atau terdapat 1.329 balita.
Kini, prosentase balita stunting di Kota Pekalongan mengalami peningkatan menjadi 8,07 persen.
Peningkatan itu diimbangi bertambahnya jumlah balita di Kota Batik yang mencapai 19.270.
Jika dihitung, pada November 2019 terdapat 1.555 kasus balita stunting di Kota Pekalongan.
Data yang dihimpun Tribunjateng.com, melalui laporan program yang dijalankan Dinkes Kota Pekalongan pada 2019, terdapat satu program penanganan stunting dengan tiga sub bagian.
Dimana program pemberian gizi masyarakat menjadi program utama untuk mengatasi angka stunting.
Pelaksanaan program itu dibiayai APBD serta Dana Alokasi Khusus (DAK), dengan total anggaran mencapai Rp 1,3 miliar.
Saelany Mahfudz
Pemkot Pekalongan
Pekalongan
Stunting
cara cegah stunting
Penyebab Stunting
Stunting di pekalongan
balita stunting pekalongan
balita
Kota Batik
RS Hermina
Retno Windanarti
mengatasi kasus stunting
Awasi Produk Pangan Berfortifikasi, BPOM Dukung Pencegahan Stunting |
![]() |
---|
Mengintip Proses Produksi Kopi Tahlil Minuman Khas Pekalongan |
![]() |
---|
Video Pendukung Calon Tuntut Pemenang Tidak Dilantik |
![]() |
---|
Janji Bupati Pekalongan Ditagih Cakades Limbangan, Diduga Ada Money Politics di Pilkades |
![]() |
---|
Inilah Cara Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Sragen Cegah Stunting, DIgelar Lomba Pidato |
![]() |
---|