Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Tengah : Enak Saja Injak Harga Diri dan Martabat Kami
Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Sri Sutatiek ingin Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) dikenal masyarakat.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Sri Sutatiek ingin Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) dikenal masyarakat.
Hal tersebut disampaikannya saat Musyawarah Daerah (Musda) IKAHI pertama bertajuk yang diselenggarakan di Kantor Pengadilan Tinggi Jawa Tengah, Kamia (5/12).
Sri menyebutkan sejak menjadi calon hakim tahun 1982 hingga sekarang menjadi ketua Pengadilan Tinggi tidak terpampang spanduk.
Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang bertanya-tanya mengenai IKAHI.
"Orang hanya paham Ikatan Kepolisian Indonesia, Ikatan Kejaksaan Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia.
Tapi IKAHI banyak yang tanya, " ujarnya.
Menurutnya, dari artikel yang pernah dibaca jabatan hakim merupakan jabatan silent (diam).
"Jadi saat hakim dianggap mencuri, dianggap berzina, ditangkap polisi tidak ada penjelasan yang jelas.
Jadi enak saja menginjak-nginjak harga diri dan martabat kami.
Jangan mau mari bangkit IKAHI, " tegasnya.
Selain itu, Sri juga menginginkan hakim harus berintergritas moral.
Disamping kinerja, kedisiplinan juga dituntut oleh para hakim.
"Disiplin macam-macam datang tepat waktu, sidang tepat waktu, dan tidak menerima sesuatu , " ujarnya.
Sementara Ketua Panitia acara, Rangkilemba Lakukua, mengatakan peserta yang ikut IKAHI berjumlah 137 orang.
Peserta itu terdiri dari 118 orang utusan dari cabang IKAHI se Jawa Tengah, 10 peninjau dari Pengadilan Tinggi Jawa Tengah, dan lima orang dari Pengadilan Tinggi Agama Jawa Tengah.
"Musda IKAHI Jawa Tengah bertema kita wujudkan peradilan berbasis teknologi informasi untuk melayani," ujarnya.
Ia mengatakan tema tersebut sengaja dipilih pengurus, untuk mendukung wacana Mahkamah Agung mewujudkan organisasi peradilan negara berbasis teknologi informasi dengan tetap mengawal agar menjunjung tingi intergritas, , disiplin, profesional dalam menjalankan tugas.
"Adanya Nusda IKAHI daat membantu momentum mendorong terwujudnya organisasi IKAHI yang moderen, " kata dia. (rtp)