Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Disdikbud Jateng Tegaskan Sedang Investigasi Kasus Siswi Berseragam SMAN 2 Demak Diduga Pesta Miras

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah sedang mendalami kasus siswi berseragam SMAN 2 Demak yang diduga pesta miras usai ujian sekolah.

istimewa
Cuplikan video para siswi SMAN 2 Demak diduga pesta miras. foto: tangkapan layar video fb 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah sedang mendalami kasus sejumlah siswi berseragam SMAN 2 Demak diduga pesta miras.

Kepala Disdikbud Jateng, Jumeri semula kaget mengetahui kabar tersebut. 

"Kepala cabang sedang investigasi Pak," tulisnya dalam pesan singkat.

Jumeri tak banyak berkomentar dalam kasus tersebut. 

Dia kembali menegaskan sedang mendalaminya.

"Makasih infonya, mas," pungkas Jumeri.

Video Viral 8 Siswi SMAN 2 Demak Diduga Pesta Miras, Kepala Sekolah: Kami Sudah Ambil Tindakan

Viral Video Siswi SMAN 2 Demak Diduga Pesta Miras

Kepala SMAN 2 Demak, Suntono tak menampik para remaja dalam video itu adalah siswinya.

Suntono menyebut pihaknya sudah menindaklanjuti sebelum video terlanjur viral. 

Dia berujar kabar para siswinya diduga mabuk-mabukan sudah diterima pada Kamis (5/12/2019) kemarin.

"Langsung saya kumpulkan siswa dan wali yang bersangkutan, Jumat (6/12/2019), mereka mengakui kesalahan sampai menangis," kata Suntono di ruang kerjanya.

Pihak sekolah, sambung Suntono, sangat menyayangkan perilaku tersebut diketahui banyak orang.

Pesta Miras Setelah Ujian

Berdasar pengakuan para siswi, Suntono mengatakan pesta miras itu dilakukan usai ujian, Kamis kemarin.

Lokasi pesta di rumah salah satu siswi.

Ada delapan siswi yang turut serta.

"Enam anak merupakan kelas 12 IPS, dan duanya kelas 12 IPA," jelasnya.

Para siswi itu telah mendapat sanksi. 

Sanksi berupa pembinaan dan penandatanganan surat bermaterai berisi pernyataan tak mengulangi perbuatan serupa.

Selain itu, pihak sekolah sudah menyita gawai 8 siswi itu.

"Saya tidak tahu, siapa yang menyebar video tersebut," jelasnya.

Sekolah akan Libatkan Kepolisian

Suntono menambahkan, pihak sekolah telah berkoordinasi dengan berbagai pihak. 

Di antaranya kepolisian setempat dan dinas cabang.

Mulai Senin (9/12/2019) pihak sekolah akan menghadirkan pembina apel dari  kepolisian.

"Kedua, kami juga akan bekerjasama dengan pihak BNN agar memberikan pengetahuan kepada siswa, sehingga siswa berfikir lebih untuk melakukan hal hal yang dapat merugikan," jelasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved