Komunitas
Komunitas Corolla Twincam Semarang Permak Mobil Retro
Mobil keluaran lama, seperti halnya Corolla Twincam, nyatanya di tangan para pemilik kendaraan tersebut, bisa tampil dalam beragam rupa
Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM -- Mobil keluaran lama, seperti halnya Corolla Twincam, nyatanya di tangan para pemilik kendaraan tersebut, bisa tampil dalam beragam rupa.
Ad retro, modern, bahkan dipertahankan original. Semua, tentu sesuai selera masing-masing pemilik.
COROLLA Twincam bukanlah mobil yang muda lagi. Tapi, jangan salah. Melihat penampilan mobil milik Irfan Avriana, anggota Komunitas Corolla Twincam Owners Club (CTOC) itu patut diadu dengan mobil modern zaman sekarang.
Pasalnya, Irfan sudah memodifikasi mobilnya pada bagian pintu dengan model gunting sehingga menyerupai pintunya Lamborghini.
"Dulu saya beli mobil itu sekitar empat tahun lalu dalam kondisi standar. Saya beli engsel pintu universal jenis Gullwing Lambo Door yang bukaannya ke arah atas," jelas dia.
Menurutnya, pemasangan engsel pintu jenis tersebut tidaklah terlalu sulit, cukup mengganti engsel lama saja.
"Tujuannya sebenarnya cuma biar kelihatan berbeda dengan mobil yang lainnya. Saya juga cuma mengeluarkan biaya Rp 5,5 juta. Untuk beli engsel Rp 3,5 juta dan ongkos pasang Rp 2 juta," ujar dia.
Dia menceritakan, sebenarnya ingin memasang sunroof pada bagian atap mobil. Namun pertimbangan keamanannya bagi pengemudi mengurungkan niatnya.
Apalagi, keberadaan sunroof pada mobil itu tidak terlalu nampak pada tampilan sehingga hampir tak ada bedanya.
"Apalagi untuk mobil sedan lain yang terpasang sunroofmilik anggota lain sudah ada. Dan kelihatannya kan kalau berdiri karena kepalanya bisa keluar," ujar dia.
Pada sisi mesin, dia tidak melakukan perubahan yang signifikan hanya menambahkan intake air untuk memaksimalkan tenaga.
Pasalnya mobil tersebut usianya sudah cukup tua sehingga memerlukan tambahan akselerasi agar lebih nyaman dipakai sehari-hari.
"Mobil ini dulu saya beli secara budget masuk Rp 40 juta. Kemudian ada tambahan aksesoris lainnya total yang saya keluarkan Rp 60 juta," ucapnya.
Secara perawatannya, mobil tersebut juga sangat mudah karena kemampuan mesinnya yang bandel. Kemudian penggunanya tidak perlu melakukan perubahan bodi mobil karena bentuknya yang sudah modis.
"Dibuat model gaya retro cocok, disebut mobil tua juga tidak pas, karena sudutnya yang tidak kotak. Sekilas mirip BMW 318i," ujar dia.
Dia berharap,komunitasCTOC semakin solid dan semakin banyak anggota yang terlibat dalam setiap kegiatan.
"Buat saya member yang sudah ada saja cukup, yang penting solid. Daripada tambah banyak, tetapi kurang solid," jelas dia.
Dia juga ingin mengubah gayakomunitasmobil yang ada saat ini terkesan arogan di jalanan saat melakukan konvoi.
"Saya ingin imageklub otomotif ini semakin dikenal baik, sehingga kami dari dunia otomotif juga ikut berkontribusi melakukan kegiatan sosial untuk membantu sesama," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Subreg STOC Semarang, Wahyu Reco menjelaskan, anggotakomunitasyang ada di Semarang jumlahnya 40-an orang. Sedangkan secara keseluruhan di Jawa Tengah saja, ada sekitar 527 member yang aktif sekitar 75 persennya.
"Sebelumkomunitasini terbentuk di Semarang, saya sudah memiliki mobil ini sejak satu tahun sebelumnya," ujar dia.
Menurutnya, biarpun mobil tua, namun masih bisa eksis hingga sekarang karena ketangguhan mesinnya. Bergabung dalam komunitas itu membuatnya bisa menambah persaudaraan sehingga saling membantu jika ada masalah teknis.
"Pergi ke mana pun nggak pernah khawatir, karena ada teman-teman dari masing-masing kota yang dengan senang hati akan membantu," ujar pemilik nomor lambung JTG 018.
Pada gathering dan musyawarah nasional (Munas) yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali menjadi ajang untuk bersilaturahmi.
Sekaligus pada kesempatan tersebut menentukan presiden CTOC pusat yang dipilih berdasarkan persyaratan tertentu.
"Syaratnya pernah pernah mengurus di region atau subregion. Lalu sehat secara jasmani dan rohani, dan diperoleh tiga orang kandidat dari Jabar, Jateng, dan Jatim," ujarnya.
Penentuan lokasi gathering di Jawa Tengah juga karena dua tahun lalu sudah disepakati bersama menjadi wilayah berikutnya.
"Sedangkan untuk dua tahun berikutnya, pilihan tempatnya kalau nggak di Pacitan atau Lampung. Ini masih dalam rumusan," ujar dia.
Dia berharap, ke depannya,komunitastersebut semakin guyub dan jumlah anggotanya dapat berkembang.
"Karena itu juga sesuai dengan tagline kami, yakni satu Corolla sejuta saudara. Semakin banyak anggota, tentu akan semakin menyenangkan," ujar dia. (raf)