Panji Ceritakan Alasan Banyak Piton Besar Tinggal di Atap Rumah, Hidup Berbulan-bulan di Sana
Tidak hanya di pohon, Piton besar juga banyak tinggal di atap rumah. Namun ternyata, piton besar tersebut tidak seketika muncul begitu saja. Panji men
Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Video Youtube Panji Petualang seputar ular-ular peliharaannya lagi-lagi menjadi trending Youtube nomor 2 di Indonesia, Selasa (16/12/2019).
Kali ini Panji menceritakan soal piton jantan berukuran 7 meter yang ia pelihara. Dalam seminggu, Panji memberikan umpan 10 kg ayam untuk piton ukuran 6 meter tersebut.
Panji menceritakan, Piton dengan ukuran kepala sebesar lengan manusia itu sudah bisa menelan 1 manusia dewasa utuh.
"Dia sudah bisa memakan mangsa dengan ukuran 8 kali lipat tubuhnya sendiri," cerita Panji.
Panji menceritakan, Piton tinggal di manapun, terlebih Piton juga bisa memanjat.
Jika di hutan, Piton akan tinggal di atas pohon.
"Enggak cuma merayap di tanah, di hutan biasanya Piton suka tiba-tiba jatuh kalau ada mangsanya," jelas Panji.
Tidak hanya di pohon, Piton besar juga banyak tinggal di atap rumah. Namun ternyata, piton besar tersebut tidak seketika muncul begitu saja.
Mereka telah mendiami atap rumah tersebut dalam jangaka waktu yang lama.
Panji menceritakan, ketika masuk ke atap rumah, piton biasanya berukuran kecil.
"Banyak kan piton di temukan di atap-atap rumah perkotaan. Itu ketika masuk atap, dia ukurannya masih kecil. Dia nunggu tikus masuk. Dia nunggu tikus, terus makan. Ada tikus, dia makan. Akhirnya dia gede di atap.
Nah karena ukurannya udah besar banget, akhirnya dia jatuh dari atap," jelas Panji.
Kru penangkap ular dari BPBD Kota Denpasar Pos Mahendradata, Oka Widhiartana, mengatakan untuk lepas dari lilitan piton ini cukup ditekuk ekornya saja.
Selain menekuk ekornya juga bisa menusuk hidungnya misalnya dengan lidi.
“Kalau mengatasi lilitan ular piton cukup ujung ekornya ditekuk supaya lemas atau lobang hidungnya ditusuk lidi, pasti akan lemas. Itu kelemahan ular piton,” kata Oka, Kamis (9/5/2019).
Sementara ular yang beracun seperti king kobra maupun ular hijau ekor merah sangat berbahaya dan menyebabkan kematian.
“Kalau jenis berbisa sepert king kobra, disaat digigit kalau bisa jangan panik karena semakin panik racun semakin dipompa jantung dan semakin cepat kerja racun untuk membunuh,” katanya.
Kalau bisa diusahakan tenang, ikat kuat-kuat di atas daerah yang dipatuk sehingga bisa tidak menyebar ke seluruh tubuh.
Setelah itu, segera bawa ke rumah sakit.
Oka menambahkan, Ular piton atau Ular Sanca merupakan ular terpanjang di dunia.
Selain itu, jika sudah besar ular ini memiliki belitan yang sangat kuat.
Ular piton atau Ular Sanca bukan jenis ular yang berbisa.
Ular Sanca ini lebih pada melilit mangsanya untuk kemudian meremukkan tulangnya sebelum ditelan bulat-bulat.
Bahkan ular ini mampu menelan mangsanya yang berukuran 10 kali lebih besar dari ukuran mulutnya.
“Jenis piton atau sanca kembang lebih pada melilit untuk meremukkan tulang mangsanya baru kemudian dimakan."
"Kalau manusia kena gigit (dipatuk) tidak ada racun atau bisa sama sekali karena memang tidak berbisa,” katanya.
(tribunjateng.com/jen)