Bambang Nurdiansyah Siap Terima Keputusan Rotasi Posisi kepelatihan PSIS Semarang
PSIS Semarang dikabarkan akan menukar direktur teknik Dragan Djukanovic dengan pelatih kepala saat ini
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- PSIS Semarang dikabarkan akan menukar direktur teknik Dragan Djukanovic dengan pelatih kepala saat ini, Bambang Nurdiansyah sebagai pelatih tim kebanggaan kota Semarang tersebut untuk kompetisi Liga 1 musim 2020.
General Manager PSIS, Wahyu "Liluk" Winarto tak menampik hal tersebut saat dikonfirmasi, Senin (23/12).
Kepada Tribun Jateng, Liluk mengatakan, pihaknya sedang berkomunikasi dengan Bambang Nurdiansyah dan Dragan Djukanovic soal hal ini.
Adapun saat ini, kontrak Bambang Nurdiansyah sebagai pelatih kepala PSIS sudah berakhir, pasca ditunjuk sebagai pelatih pada Agustus 2019 silam.
Sebelum menjabat sebagai pelatih PSIS, Banur sebelumnya ditugaskan sebagai direktur teknik PSIS.
"Kita komunikasi kok dengan Coach Banur. Kami komunikasi dengan Coach Dragan juga. Kalau bisa disatukan kan alangkah baiknya. Seperti itu," kata Liluk.
Lelaki berusia 45 tahun ini meminta publik untuk bersabar terlebih dahulu mengenai keputusan akhirnya nanti.
Sebab, pihak manajemen ingin kedua pihak yang bersangkutan untuk menikmati libur akhir tahun terlebih dahulu.
"Ya kami tawarkan ke Coach Banur apakah ingin menjadi direktur teknik. Sementara ini nikmati liburan dulu lah, biar refresh dulu," jelasnya.
Ia pun tak menggaransi, apakah nantinya Bambang Nurdiansyah dikembalikan ke posisi direktur teknik, dan Dragan Djukanovic ditugaskan sebagai pelatih kepala.
"Kami belum tau persis, apakah tetap atau ditukar, tinggal pembicaraannya nanti," ucap Liluk.
Sementara itu, mengenai masa depannya, Bambang Nurdiansyah mengatakan, ia menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen PSIS.
"Yang penting bagi saya, demi kemajuan PSIS, ini semua saya serahkan ke manajemen. Saya tidak mau berandai-andai.
Kalau seandainya saya dikembalikan sebagai direktur teknik, ya mangga, tidak ada masalah. Dragan naik. Biar Dragan juga jantungan, jangan saya aja selama ini.
"Mundur-maju, mundur-maju, degradasi, nggak, degradasi, nggak, saya memikirkan itu sampai tidak nafsu makan," kata Banur. (arl)