WAWANCARA : Bambang Nurdiansyah Curhat Soal Posisinya di PSIS, Hentikan Bully dengan Prestasi
PSIS Semarang menutup kompetisi Liga 1 2019 dengan meraih angka 43 hasil dari 34 laga. Sama seperti pada musim sebelumnya, di kompetisi Liga 1
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Catur waskito Edy
Secara spesifik tidak ada, tapi kalau di belakang saya tidak tahu. Tentunya kalau menurut saya, dimana-mana kalau bermain ditonton publiknya sendiri saya pikir lebih, dari semangat dan atmosfirnya juga.
Kalau menurut anda pribadi?
Oh pasti beda, di Jatidiri auranya memang berbeda.
Setelah mengarungi kompetisi Liga 1 2019, apa evaluasi untuk tim ini?
Saya pikir tim ini dihuni banyak pemain muda, ke depan persiapan harus matang, beberapa posisi juga harus ada penambahan. Dan ini kan kompetisi yang panjang, ketika kami kehilangan pemain A yang menjadi pemain kunci tim ini, itu pengaruhnya besar. Nah ke depan, ketika pemain ini berhalangan ada pemain pengganti yang kualitasnya tidak kalah.
Nah yang saya maksud adalah kita ada rotasi dalam tim, karena kompetisi di negara kita ini pendek, sehingga perlu rotasi pemain. Setiap bertanding perlu pemain yang segar. Jadi tim ini perlu mencari pemain sesuai kebutuhan.
Bahkan kalau perlu kualitasnya yang lebih baik. Supaya pemain yang ada iru berkompetisi dengan sendirinya, berlomba-lomba menjadi pemain inti sehingga disitu terjadi persaingan sehat. Disitu terjadi peningkatan kemampuan tentunya.
Bagaimana anda melihat pemain muda yang sekarang?
Ada banyak pemain muda potensial di PSIS, seperti Infantrie, Eka Febri, dan Andreas Ado. Tapi itu perlu proses, perlu jam terbang.
Apakah anda sudah berkonsentrasi mempersiapkan kompetisi musim depan?
Saya tidak mau berandai-andai, saya ingin tuntaskan tugas saya dulu. Setelah itu saya serahkan ke manajemen. Tapi kalau pandangan saya, harus ada penambahan pemain.
Kualitas pemain muda juga perlu, dan juga perlu rotasi yang baik saat kompetisi berjalan nantinya. Kita butuh penampil yang segar.
Secara pribadi apakah anda masih ingin melatih PSIS lagi?
Saya tidak mau berandai-andai, saya kan profesional, dimanapun saya harus bekerja ya tidak masalah.
Kalau di PSIS ya senang, kalau tidak di PSIS lagi ya itu kan hal yang biasa dalam klub sepakbola. Pelatih bisa datang dan pergi.